Ketika Netanyahu Dan Obama Mengucapkan Selamat Ramadhan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengirimkan pesan lewat video hari Rabu lalu untuk penduduk Muslim di Israel dan seluruh dunia agar bisa menjalani Ramadhan dengan "mudah."

"Kami menandai bulan penting ini di sebagai upaya untuk mencapai perundingan damai langsung dengan Palestina dan untuk memajukan perjanjian perdamaian dengan tetangga Arab kami," kata Netanyahu.

"Saya tahu Anda semua adalah mitra dalam tujuan ini dan saya meminta dukungan Anda baik dalam doa dan dalam usaha lainnya untuk benar-benar membuat hidup berdampingan secara damai dan harmonis," tambahnya.

Netanyahu mengakhiri pidatonya dengan mengucapkan doa tradisional dalam bahasa Arab agar kaum Muslimin menjalani puasa dengan mudah.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama juga akan mengadakan tradisi makan malam Idul Fitri di Gedung Putih.

Mirip dengan tahun lalu, Obama mengundang beberapa Rabbi serta Duta Besar Israel untuk AS, Michael Oren. Namun tidak satupun dari mereka menerima undangan itu dengan alasan Idul Fitri jatuh pada hari Jumat.

Juru bicara Kedutaan Besar Israel, Jonathan Peled mengatakan bahwa Duta Besar Oren berterima kasih kepada Gedung Putih untuk undangan itu, tapi meminta maaf tidak bisa hadir karena berbenturan dengan hari Sabat.

Obama juga mengatakan, "Di Amerika Serikat, Ramadhan merupakan penanda bahwa Islam selalu menjadi bagian dari Amerika dan bahwa Muslim Amerika telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk negara kita. Dan hari ini, saya ingin mengucapkan selamat untuk 1.5 milyar Muslim di seluruh dunia, keluarga Anda dan teman-teman Anda yang menyambut Ramadhan." (sa/hrtz)