Konferensi Bahrain: Mencari Strategi untuk Cegah Penghinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw

Sekitar 300 orang yang terdiri dari cendiakiawan Muslim, ketua organisasi-organisasi Islam, para pemimpin komunitas Arab dan Muslim dari Eropa, sejak Rabu (22/3) malam berkumpul di Bahrain untuk mengikuti konferensi dua hari yang akan membahas bagaimana strategi mencegah terulangnya krisis yang disebabkan oleh publikasi kartun Nabi Muhammad Saw seperti yang dilakukan sejumlah surat kabar Eropa beberapa waktu lalu.

Juru bicara konferensi Syeikh Nasir Al-Fadala mengatakan, tujuan dari konferensi itu adalah untuk mencari kesepakatan atas penyusunan rencana dan mekanisme untuk melindungi kemuliaan Nabi Muhammad Saw melalui pemikiran-pemikiran yang akan disampaikan umat Islam.

Cendikiawan terkemuka Syeikh Yusuf Al-Qardhawi yang juga ketua International Union of Muslim Scholars disebut-sebut ikut memprakarsai konferensi ini. Pemrakarsa lainnya adalah ‘Islam Today’ milik tokoh Saudi Arabia Syeikh Salman Al-Audah. Persoalan-persoalan yang akan didiskusikan dalam konferensi ini antara lain ‘Dasar-Dasar Pandangan Barat tentang Islam’ dan ‘Kebesaran dan Kemuliaan Nabi Muhammad Saw.’

Para peserta konferensi antara lain mantan Amr Khalid, penceramah agama terkenal di televisi yang berbasis London, mantan bintang pop Inggris yang kini juga dikenal sebagai da’i, Yusuf Islam, enam imam dari Denmark yang diketuai oleh Ahmad Abu Laban dan Ahmad Akkari, serta pemuka agama lainnya.

Syeikh Adil Muawda, salah seorang penyelenggara konferensi mengungkapkan, konferensi di Manama, Bahrain ini bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi umat Islam tentang bagaimana caranya melindungi hak-hak mereka dan menghindari tindakan-tindakan negatif seperti aksi kekerasan dalam menentang kartun Nabi Muhammad beberapa waktu lalu.

"Para cendikiawan Muslim yang hadir di sini akan menggarisbawahi bahwa Syariah melarang tindakan-tindakan semacam itu," katanya.

Juru bicara konferensi lainnya, Sulaiman Al-Buthi menyatakan, insiden kartun Nabi Muhamamda terjadi karena ketidaktahuan tentang Nabi Muhammad Saw. "Tindakan boikot ekonomi merupakan salah satu cara untuk melawan kebodohan itu dan sebagai bentuk protes atas apa yang terjadi. Kita perlu memberi tahu Barat tentang siapa Nabi Muhammad Saw dan membuka dialog dengan mereka," kata Buthi.

Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam konferensi itu antara lain masalah ‘pengaturan hubungan Islam dengan Barat dan ‘mempersatukan posisi umat Islam dalam menghadapi isu-isu keagamaan.’ Untuk itu, pada akhir konferensi nanti akan dibuat sejumlah rekomendasi untuk melakukan kampanye internasional untuk melindungi Islam dan Nabi Muhammad Saw dari sasaran penghinaan. Konferensi juga akan memfokuskan diskusi pada bagaimana mengubah sterotipe yang dibuat Barat terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw melalui media massa dan internet. (ln/iol)