KTT Doha Mendukung Omar El-Bashir

Pernyataan akhir (komunike) bersama Konferensi Negara-Negara Arab, yang tergabung dalam Liga Arab, berakhir dengan memberikan dukungan kepada Presiden Sudan Omar Hasan El-Bashir. Konferensi negara-negara Arab, yang ke 21 itu, dan berakhir hari Senin, secara tegas menolak keputusan Organisasi Internasional Tentang Kejahatan (ICC), yang sebelumnya telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap pemimpin Sudan, yang dituduh melakukan kejahatan perang di Darfur.

Dibagian lain, Konferensi di Doha itu, juga menyerukan kepada negara-negara Arab melakukan rekonsiliasi (bersatu), dan mengatasi berbagai per bedaan, dan membangun sebuah persatuan baru. Konferensi itu, selain menolak terhadap keputusan ICC yang ditujukkan kepada Omar El-Basir, juga menyerukan kepada PBB, menyelediki kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Inisiatif perdamaian dari negara-negara Arab tidak dapat lagi dinegosiasikan, khususnya yang berkaitan dengan masalah Sudan. Para pemimpin Arab itu juga menyerukan dibentuknya negara Palestina, yang beribukot Yerusalem.

Para pemimpin Arab menginginkan adanya strategi bersama, membebaskan wilayah Arab dan Palestina. KTT di Doha itu, menyatakan bahwa Gaza dan Tepi Barat tidak dapat dipisahkan sebagai wilayah satu kesatuan geografis. Selain itu, para pemimpin Arab juga mendukung Organisasi PLO sebagai induk organisasi gerakan rakyat Palestina. Para pemimpin Arab menginginkan dibentuknya pemerintahan persatuan di Palestina, yang berbasis hasil dialog di Cairo, Mesir. Meskipun, sampai hari, belum ada kesepakatan sejumlah formula bagi pemerintahan persatuan Palestina, yang disepakati seluruh Faksi yang di Palestina.

Di akhir konferensi negara-negara Arab, Sekjen Liga Arab, Amr Mousa menyatakan, bahwa telah disepakati oleh para anggota Liga Arab, yang akan memberikan bantuan kepada Sudan, yang akan dialokasikan ke Darfur,sebesar 8 juta dolar selama setahun, dan 3 juta dolar setiap bulan yang akan diberikan kepada Somalia, yang sekarang ini masih dilanda konflik, dan diharapkan dengan terbentuknya pemerintahan baru di Somalia, segera terwujud rekonsiliasi di wilayah itu.

Akhirnya, pemimpin Qatar, Sheikh Hamad bin Jassem bin Jabr al-Sabah, menyatakan bahwa negara-negara Arab, diwakili oleh Raja Abdullah dari Arab Saudi, yang menghadiri pertemuan G.20, yang akan berlangsung di London. “Saya percaya Raja Abdullah dapat mewakili kepentingan bangsas Arab dan Muslim, yang akan membicarakan krisis ekonomi global”, ujar Hamad.

KTT itu dihadiri Sekjen Liga Arab, Amr Moussa, Presiden Lebanon, Michael Sulaeman, Raja Marokko, Muhammad VI, Sekjen OKI Ekmeluddin Ihsanoglu, Ketua Parlemen Antar Negara Arab, Mohammad Jasim al-Saqr, Presiden Tunisia, Zain al-Abidin, Pemimpin Arab Saudi, Raja Abdullah, Amir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, dan Presiden Libya Muammar Gaddafi. (m/sg)