Kunjungan Tony Blair ke Indonesia, Ingin Belajar Banyak tentang Islam

PM Inggris Tony Blair memulai pembicaraannya dengan sejumlah pejabat dalam kunjungannya ke Indonesia sejak Rabu (29/3). Kedatangan Blair ke Indonesia selain untuk mendorong kerjasama yang lebih baik antara dua negara, juga untuk mendorong kemajuan Islam.

Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan, PM Blair menunjukkan minatnya dalam diskusi tentang kemajuan Islam di Indonesia. "Selain itu, Blair juga nampaknya tertarik untuk memahami Islam lebih jauh," kata Yusril.

Selain bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Blair juga dijadwalkan akan bertemu dengan pemuka-pemuka agama Islam di Indonesia, antara lain Hasyim Muzadi, Ketua Nahdlatul Ulama.

Yusril mengatakan, dialog akan difokuskan pada kemajuan apa yang disebut sebagai Islam moderat dan cara-cara untuk menghadapi pemahaman yang salah tentang agama Islam

"Betul, ada elemen-elemen garis keras. Tapi jumlahnya tidak signifikan dibandingkan dengan mereka yang moderat dan konservatif," jelas Yusril.

Blair rencananya juga akan mengunjungi sebuah pesantren dan akan berdialog dengan para santrinya. Kemudian bertemu dengan tim bantuan dari Inggris yang selama ini membantu rekonstruksi di propvinsi NAD paska tsunami.

Pembicaraan antara Indonesia dan Inggris diharapkan juga akan terfokus pada kemajuan ekonomi dan demokrasi di Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Inggris Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia ingin meningkatkan kerjasama dengan Inggris, seiring dengan apresiasi yang diberikan negara kerajaan itu terhadap perubahan demokrasi di Indonesia setelah jatuhnya Presiden Suharto tahun 1998 lalu.

"Tantangan bagi Indonesia adalah memastikan bahwa penghargaan itu diwujudkan dalam bentuk manifestasi yang konkrit, misalnya dukungan untuk memperkuat institusi-institusi demokrasi kita," ujar Marty.

"Kami ingin mengatakan bahwa Indonesia sama dengan demokrasi. Indonesia saa dengan kesempatan ekonomi," sambungnya. Itulah sebabnya, dalam kunjungan Blair ke Jakarta juga akan dibahas masalah kerjasama ekonomi kedua negara.

Dalam empat sampai lima tahun belakangan ini, hubungan perdagangan bilateral Indonesia-Inggris cenderung jalan ditempat. Nilai perdagangan hanya mencapai 1,99 milyar dollar AS pada tahun 2004, turun 2,05 milyar dollar dibandingkan pada tahun 2000.

Inggris merupakan negara tujuan eksport utama Indonesia ke benua Eropa. Pada tahun 2004, nilai ekspor Indonesia ke Inggris sebesar 1,29 milyar dollar. Selain itu, Inggris juga salah satu investor asing besar di Indonesia, dengan nilai investasi 1,52 milyar dollar pada 2004. (ln/iol)