Sebuah laporan kebebasan beragama internasional, menyebutkan adanya peningkatan anti-Muslim di seluruh dunia, khususnya kekerasan terhadap umat Islam di Eropa dan Asia.
“Tindakan Anti-Muslim jelas meningkat terutama di Eropa dan Asia,” Laporan kebebasan Beragama Internasional yang dirilis pada hari Senin, 20 Mei yang dikutip oleh Agence France Presse (AFP).
“Kekerasan terkait dengan permusuhan sosial, mengakibatkan tindakan anti-Muslim yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari antara perbedaan keyakinan,” katanya.
Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional Suzan Johnson Masak menyatakan peningkatan perasaan anti-Islam terjadi di negara-negara Asia dan Barat.
“Sentimen dan diskriminasi Anti-Muslim terjadi di tempat-tempat yang beragam seperti Eropa dan Asia,” katanya.
“Kami menyerukan kepada masyarakat dan pemerintah untuk mendorong sikap toleransi dan menahan pelaku kekerasan untuk bertanggung jawab.” tambahnya.
Negara-negara yang menjadi perhatian khusus termasuk Burma (Myanmar), di mana “Muslim di negara bagian Rakhine, terutama kelompok minoritas Rohingya, terus mengalami kekerasan etnis dan mengalami diskriminasi hukum, ekonomi, pendidikan, dan sosial.”
Laporan, yang meliputi tahun 2012, juga disebut mengenai pelarangan simbol-simbol agama Islam dan diskriminasi perempuan Muslim (Jilbab) pada khususnya. (OI.net/KH)
