Mengapa Rambut Wanita Adalah Aurat? Begini Penjelasan dan Dalil-dalilnya

eramuslim.com – Dalam Islam, rambut seorang wanita muslimah adalah aurat . Kenapa demikian? Bagaimana penjelasan dan apa saja dalilnya? Rambut sering disebut sebagai mahkotanya perempuan. Sebagai mahkota , tentu rambut bisa dikatakan perhiasan yang bila dipandang sangat bagus, indah dan cantik. Namun sayangnya banyak wanita muslimah yang tidak mengetahui bagaimana ia seharusnya memperlakukan rambut sebagai mahkota ini.

Allah Ta’ala berfirman: أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, …” (Q.s. An-Nur: 31).

Berdasarkan ayat di atas, Allah telah melarang bagi wanita muslimah untuk memperlihatkan perhiasannya. Kecuali yang lahir (biasa tampak). Para ulama menggolongan bahwa rambut sebagai salah satu perhiasan yang tidak tampak. Mereka sepakat bahwa karena pentingnya rambut dalam berhias, terutama bagi perempuan.

Maka tak heran apabila rambut disebut sebagai mahkota wanita, karena dengan penampilannya perempuan itu terlihat menjadi bagus, indah dan cantik. Dikutip dari buku ‘Fiqih Sunnah untuk Wanita” yang ditulis Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, dijelaskan bahwa perempuan tidak boleh menampakkan perhiasan dan keindahan tubuhnya kecuali kepada suami atau mahram atau sesama perempuan lainnya, atau orang-orang tertentu yang telah dijelaskan syariat.

Rambut sebagai perhiasan yang tidak tampak ini, dianjurkan syariat untuk dirawat dengan baik. Apalagi bila perhiasan ini untuk diperlihatkan atau untuk menyenangkan suaminya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Dia adalah wanita yang patuh bila disuruh (suami), menarik bila dipandang (Suami) dan menjaga suami, baik berkenaan dengan kehormatan dirinya sendiri maupun harta suaminya,” (HR Nasa’i)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang mempunyai rambut, maka hendaknya memuliakannya,” (HR Abu Dawud). Dalil ini menjelaskan, bahwa perempuan muslimah atau seorang istri boleh merawat atau dianjurkan memperindah rambutnya hanya untuk diperlihatkan dan menyenangkan suaminya.