Meningkat Drastis, Tingkat Kelahiran Perempuan Yahudi di Israel

Perang demografis. Ini salah satu isu besar yang diperjuangkan penjajah Zionis Israel di Palestina. Gelombang imigran Yahudi ke Palestina pun terus bergulir. Dalam enam bulan terakhir, jumlah penduduk Yahudi di Tepi Barat bertambah 7,2 persen dengan kedatangan para imigran. Padahal, PM Israel Olmert menyatakan ingin mengurangi jumlah pemukiman di Tepi Barat.

Informasi dan data tentang imigran Yahudi ini disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Israel kemarin (29/8) yang menyebutkan bahwa jumlah pemukim di Tepi Barat mencapai angka 260.042 orang Yahudi, dengan pertambahan sekitar tujuh ribu orang imigran dalam enam bulan terakhir. Penghitungan itu belum ditambah dengan sekitar 200 ribu orang pemukim Yahudi yang ada di Jerussalem Timur. Di akhir tahun 2004 lalu, jumlah pemukim di Tepi Barat adalah 241.494 orang. Dan sejak itu, terjadi peningkatan jumlah penduduk dengan prosentase 5,7 persen.

Data yang dipublikasikan pada harian Maariv Israel menyebutkan bahwa sebelum ini PM Israel Ehud Olmert pada awal pembentukan kabinet menyatakan tekadnya untuk mengurangi jumlah pemukim Yahudi di Tepi Barat, sesuai kesepakatan yang dilakukannya partainya dengan partai Kadima dan Partai Amal. Langkah ini, kemudian dirancang dengan menghimpun 70 orang pemukim dalam sebuah kumpulan pemukiman besar di Israel. Israel juga merencanakan pembuatan batas sepanjang tembok pemisah di sisi penduduk Tepi Barat yang berjumlah 2,4 juta orang.

Tentang pertambahan populasi kelahiran disebutkan, pada tahun 2005, terjadi 143.913 kelahiran bayi, 70% nya adalah kelahiran dari perempuan Israel dan 24% nya dari perempuan Palestina. Tingkat usia wanita hamil di Israel juga mengalami peningkatan menjadi 29,5% di tahun lalu, dibandingkan 27,3% pada waktu tahun delapan puluhan. Para perempuan Yahudi yang melahirkan bayi pertamanya, umumnya adalah usia 27 tahun, sementara wanita Palestina umumnya berusia 23 tahun.

Israel sangat berupaya mengungguli Palestina secara demografis. Dalam laporan yang disusun oleh sayap pusat sensus Palestina, disebutkan kemungkinan terjadi kesamaan jumlah antara penduduk Palestina dan pemukim Yahudi di wilayah jajahan tahun 1948, dalam empat tahun. Dalam laporan yang disusun tahun 2006 tersebut juga disebutkan kemungkinan terjadi persamaan jumlah itu pada tahun 2010.

The Jerussalem Post, pernah menurunkan artikel tentang “Tingkat Kesuburan Kelahiran tahun 2005 di Israel”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa Israel menempati ranking pertama kesuburan kelahiran, dibandingkan AS, jerman, Turki, Aljazair, Prancis, Belanda, Yunani dan Taiwan. (na-str/iol)