Menyusul Bentrokan Sektarian di Irak, Puluhan Orang Tewas, Tiga di antaranya Wartawan

Aksi pengeboman terhadap tempat suci Muslim Syiah, Askariya yang di dalamnya terdapat makam Talhah Ubaidallah di Samarra, sebelah utara Irak, telah memicu bentrokan sektarian di hampir seluruh wilayah Irak. Laporan kepolisian menyebutkan, sejak bentrokan terjadi, ditemukan 47 mayat, 23 di antaranya ditemukan di enam tempat berbeda di kota Baghdad. Para korban ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan tewas akibat tembakan. Belum jelas apakah mayat-mayat itu ada hubungannya dengan serangan terhadap tempat suci Muslim Syiah yang memicu aksi balas dendam terhadap Muslim Sunni di Irak.

Di antara para korban, terdapat tiga orang jurnalis termasuk koresponden terkenal televisi al-Arabiya. Aparat polisi dan stasiun televisi Al-Arabiya menyatakan, mayat Atwar Bahjat dan dua rekannya dari media lain ditemukan di dekat kota Samarra. Mereka berada di kota itu dalam rangka melaksanakan tugas jurnalistiknya meliput tempat suci Syiah yang di bom pada Rabu kemarin. Pihak Al-Arabiya mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan Bahjat sejak Rabu malam.

Kapten Polisi Laith Muhammad mengatakan, mayat Bahjat dan mayat dua wartawan lainya ditemukan dekat kendaraan, kamera dan satelit parabola mereka. "Mereka ditembak," kata Muhammad.

Pelakunya Belum Jelas

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas peledakan Askariya. Presiden Irak, Jalal Talabani menuding ada pihak yang menginginkan terjadinya perang sipil di Irak. "Kita sedang menghadapi konspirasi besar yang targetnya ditujukan ke Irak. Kita semua harus saling bergandeng tangan untuk mencegah bahaya perang sipil, " kata Talabani.

Dari Washington, Kordinator kebijakan untuk Irak Deplu AS, James Jeffrey menuduh Al-Qaidah yang berada di balik serangan itu. "Kami yakin ini bisa dilacak ke belakang ke gerakan Zarqawi Al-Qaidah," katanya.

Ditanya apakah AS punya bukti atas tuduhannya itu, Jeffrey mengatakan, Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin Al-Qaidah di Irak, kerap menyerukan serangan-serangan ke target-target milik Syiah dan ia berusaha memicu perang sipil di Irak.

Muslim Sunni Diserang

Beberapa jam setelah serangan ke Askariya, lebih dari 90 masjid milik Muslim Sunni menjadi sasaran kemarahan Muslim Syiah. Sumber dari partai politik Muslim Sunni mengungkapkan, masjid-masjid mereka ditembaki, dilempari dengan granat, dibakar bahkan ada yang dimabil oleh kelompok Syiah.

Insiden itu menyebabkan sedikitnya tujuh orang termasuk tiga ulama Sunni terbunuh. Serangan tersebut terjadi di Baghdad dan propinsi-propinsi di Selatan Irak yang mayoritas penduduknya penganut Syiah.

Organisasi-organisasi Muslim Sunnimengutuk serangan tersebut. Association of Muslim Scholars menyebutnya sebagai tindakan kriminal dan sudah mengirimkan tim dari Sunni Endowment, organisasi yang memelihara masjid-masjid dan tempat suci Sunni, ke Samarra untuk melakukan investigasi.

Ulama besar Syiah, Al-Sistani sudah mengeluarkan instruksi yang melarang pengikutnya menyerang masjid-masjid Sunni. Ia juga menyerukan masa berkabung selama 7 hari. (ln/aljz)