MI5 Tuding Al-Qaidah Rekrut Generasi Muda Inggris untuk Dijadikan Teroris

Badan intelejen dalam negeri Inggris MI5 menuding jaringan al-Qaidah telah merekrut dan "mendidik" anak-anak dan remaja Inggris untuk melakukan serangan terorisme di Inggris.

Kepala MI5 Jonathan Evans dalam pidato pertamanya di depan publik sejak ia terpilih menjadi kepala MI5 bulan April kemarin mengatakan, Inggris sedang menghadapi "ancaman perdamaian yang paling mendesak dan akut" sepanjang yang pernah diketahui MI5.

"Saat saya bicara di sini, para teroris sedang membidik anak-anak dan remaja di negeri ini, sebagai target mereka. Para teroris membuat anak-anak dan remaja itu menjadi radikal, mengindoktrinasi, mendidik dan mempengaruhi mereka untuk melakukan tindakan-tindakan terorisme, " kata Evans dalam acara Society of Editors Conference di Manchester, sebelah barat laut Inggris.

Ia melanjutkan, "Tahun ini, kami banyak melihat remaja usia 15 dan 16 tahun terlibat dalam aktivitas yang terkait dengan teroris. "

Menurut Evans, jumlah orang di Inggris yang diduga terkait dengan kelompok teroris, meningkat dari 1. 600 orang pada tahun 2006 menjadi 2. 000 orang pada tahun ini. Sebagian besar dari para tersangka itu, kata Evans, dikordinir sebagai bagian dari "kampanye yang sengaja" dilakukan oleh Al-Qaidah di Inggris.

"Serangan-serangan teroris di Inggris yang pernah kami lihat, bukan serangan yang sederhana dan random, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berbeda, " ujar Evans.

"Mayoritas serangan-serangan itu, berhasil atau tidak berhasil, terjadi karena al-Qaidah sudah dengan jelas menyatakan untuk meningkatkan serangan teroris ke Inggris raya. Ini masih menjadi persoalan sampai hari ini, dan tidak ada tanda-tanda akan menurun, " sambung Evans.

Sejak Inggris memutuskan ikut menjadi bagian pasukan koalisi AS dalam invasi ke Irak dan Afghanistan, Inggris menjadi salah satu negara sasaran serangan teroris. Pada Juli 2005, terjadi serangan bom bunuh diri di stasiun-stasiun kereta api bawah tanah di London. Kemudian pada bulan Juni kemarin, terjadi serangan serupa-meski gagal- di London dan Glasgow. (ln/al-arby)