Misteri Kesamaan Isi Video Game Amerika Dan Tragedi Berdarah Moskow

Media Rusia menunjukkan kesamaan antara adegan berdarah yang digambarkan dalam video game popular rilisan AS populer dengan serangan di Bandar Udara Internasional Domodedovo, dan ini memicu perdebatan sengit pada isi game tersebut.

Adegan berdarah serangan Moskow mengingatkan pada sebuah video game bikinan Amerika yang baru berusia satu tahun; skenario kontroversial yang melibatkan para karakter membunuh warga sipil di bandara imajiner Rusia, demikian analisis sebuah saluran TV lokal Russia, Selasa kemarin.

Video game yang dimaksud adalah Call of Duty: Modern Warfare 2, yang sudah terjual di seluruh dunia.

"Call of Duty: Modern Warfare 2 telah menjadi kenyataan yang mengejutkan," kata Russia Today TV, yang berbahasa Inggris.

Sebelumnya beberapa tahun lalu anggota Duma telah meminta video game ini dilarang di Rusia. Game ini dirilis oleh perusahaan Amerika Activision pada bulan November 2009, dan hanya dalam beberapa bulan, penjualannya telah meraup USD 1 miliar di seluruh dunia.

Dalam misi yang disebut "No Russian," sang jagoan dalam video game itu terus memburu teroris, membantu melakukan pembantaian warga sipil di bandara Moskow yang fiktif.

Ini mungkin tampak terlalu mengerikan dan sebuah tragis yang kemudian menjadi kenyataan.

Sedikit banyak, kejadian di Bandara Internasional Domodedovo memang sangat persis dengan video game itu. Tiga puluh lima orang tewas, dan lebih dari 180 orang terluka. Adapun skenario dalam video game ini, lebih banyak orang terlibat dalam kekerasan. Cuplikan "No Russian" sendiri dapat ditemukan di YouTube. Dengan begitu banyaknya yang men-download, menonton, dan bermain game ini, akhirnya muncul pertimbangan bahwa pertumpahan darah dalam video ini jadi sangat mirip dengan realitas yang ada.

"Memang sulit untuk melihat video dan kenyataan. Masalahnya adalah kita perlu tahu apakah teroris atau ekstrimis yang menggunakan video atau DVD atau permainan itu pada dasarnya menerapkan model seperti itu," Walid Phares, Direktur Proyek Masa Depan Terorisme di Yayasan untuk Pertahanan Demokrasi, mengatakan kepada televisi Rusia Today.

Kritikus media, Danny Schechter percaya "Ini adalah cermin dari cara hiburan realitas dan cermin realitas hiburan, dan ada orang-orang dipengaruhi oleh semua ini, meskipun produsen selalu menyangkal memiliki pengaruh pada siapa pun."

Sejauh ini, menurut sauran TV itu, tidak ada yang mempertanyakan pembenaran versi virtual dari suatu realitas yang mengejutkan. (sa/zeenews)