Moqtada Ash-Shadr Bantah Kota Ash-Shadr Dukung AS

Tokoh Syiah Moqtada Ash-Shadr minta penduduk Kota Shadr yang mayoritas penganut Syiah untuk tidak bekerja sama dengan pasukan AS di kota itu. Ajakan tokoh muda Syiah itu dipicu oleh tindakan AS yang mencitrakan Kota Ash-Shadr sebagai kota penyebar gosip bohong serta kota yang pro penjajah AS.

Seruan Ash-Shadr itu disampaikan dalam siaran pers, Jum’at (16/3), tak lama setelah pasukan penjajah AS mengklaim telah melakukan kesepakatan kerja sama dengan penduduk Ash-Shadr untuk mengamanakan Kota Baghdad. Selain itu negeri Paman Sam itu beberapa hari lalu juga menyatakan niatnya untuk membangun pusat keamanan bersama di Kota Ash-Shadr.

Pada bagian lain petikan siaran persnya itu, Ash-Shadr mengajak penduduk Kota Ash-Shadr untuk bersama-sama menghadapi tentara AS. "Dengan sikap, dukungan dan ketaatan Anda atas kota dan komandan Anda, Anda telah membuat para musuh itu marah. Semoga Allah menuliskannya sebagai amal saleh, " tegas Ash-Shadr, seperti dikutip Al-Arabia.net.

Seperti diketahui, para pejabat Irak dan AS masih memasukkan Tentara Al-Mahdi pimpinan Moqtada Ash-Shadr sebagai salah satu ancaman terbesar di Irak, khususnya terkait upaya-upaya pemulihan keamanan di negeri seribu satu malam itu.

Sementara itu Ketua Komite Komisi Sipil Pendukung Program Keamanan Ahmad al-Jalabi pada Jum’at kemarin menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 16. 000 orang Irak yang mendekam di sel-sel AS di Irak. Al-Jalabi mengaku bahwa Komisi ini menyediakan 16. 000 pengacara untuk mengurus para tahanan itu.

"Komisi pada beberapa hari mendatang akan mengadakan pertemuan dengan Mendagri Jawab Al-Bulani, untuk memproses urusan para tawanan di Depdagri. Kami sedang berupaya untuk membuka jaringan dengan (pasukan) koalisi untuk mengurusi masalah tawanan ada pada mereka, " papar Al-Jalabi.(ilyas/alrb)