Muslim Irak Tertindas dan Ketakutan Hidup di Bawah Cengkeraman Rezim Syiah

pengungsi irakEramuslim.com – Sejak berada di bawah rezim Syiah, rasa aman menjadi semacam barang langka bagi kaum Muslim Irak. Akibatnya, sebagian dari mereka kini terpaksa menyembunyikan identitas asli atau mengubah namanya supaya bisa bertahan hidup.

“Jujur saja, sangat menakutkan untuk menjadi seorang (Muslim) Sunni di Irak sekarang ini,” ujar wakil presiden Irak untuk rekonsiliasi, Iyad Allawi, kepada Guardian.
Allawi memperingatkan warga (Muslim) Sunni Irak dalam menghadapi peningkatan diskriminasi sektarian di berbagai wilayah yang dikuasai orang-orang yang beragama Syiah. Situasi tersebut pada akhirnya memaksa orang-orang (Muslim) Sunni menyamarkan identitas asli mereka agar terhindar dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Seperti yang dilakukan Omar Mazen (21 tahun), misalnya. Pemuda (Muslim) Sunni asal kota Baquba, Irak itu terpaksa mengubah nama depannya menjadi ‘Ammar’ supaya terdengar lebih netral.

“Saya tidak ingin menunjukkan nama saya yang sebenarnya kepada mereka (orang-orang Syiah). Karena Omar adalah nama salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mereka benci,” kata Mazen.
Selama 10 bulan terakhir, sejumlah kota di Irak mengalami pergolakan menyusul konflik antarsekte yang terjadi di negara itu. Sebagai dampaknya, begitu banyak warga sipil dari kalangan Sunni yang ‘menghilang’ di pos-pos pemeriksaan yang dijaga oleh para aparat Syiah.

“Ayah saya juga termasuk salah satu dari mereka yang hilang itu,” imbuh Mazen.
Menurut CIA Factbook, sekitar 65 persen penduduk Irak hari ini beragama Syiah sedangkan populasi Muslim hanya berkisar 32 persen.(rz)