Obama Tolak Dukungan Seorang Pemuka Islam

Kandidat presiden AS Barack Obama kembali menegaskan dukungannya terhadap Israel dan menolak dukungan yang diberikan oleh seorang pemuka Muslim.

Dalam sebuah siaran televisi lokal, pimpinan Nation of Islam, Louis Farrakhan menyatakan bahwa Obama adalah harapan bagi seluruh dunia bagi perubahan Amerika dan akan membuat Amerika jauh lebih baik.

"Kita menyaksikan bangkitnya seorang laki-laki kulit berwarna yang fenomenal di sebuah negara yang telah menganiaya kita karena perbedaan warna kulit, " kata Farrakhan, 74, yang oleh publik AS dituding sebagai tokoh Muslim yang anti-Semit.

Farrakhan dikenal sebagai orang membangun kembali lembaga Nation of Islam-sebuah organisasi politik dan sosial bagi warga Amerika keturunan Afrika yang aktivitas bergerak dibidang pemberdayaan kalangan warga kulit berwarna-pada akhir tahun 1970-an setelah W.D Muhammad, putera dari Elijah Muhammad mengubah arah organisasi ini menjadi organisasi Islam.

Namun Obama tidak mau menanggapi dukungan Farrakhan. Ia malah mengatakan, pernyataan-pernyataan Farrakhan yang anti-Israel dan anti-Yahudi, tidak bisa diterima. "Saya telah dengan tegas menyatakan kecaman saya atas komentar-komentarnya yang anti-Semit, " tukas Obama dalam debat presiden dengan pesaingnya Hillary Clinton.

Obama malah menyatakan bahwa ia tetap seorang pendukung kuat Israel. "Saya mendapatkan dukungan paling kuat dari komunitas Yahudi. Itu karena sejak dulu saya menjadi sahabat dekar Israel. Saya pikir, mereka adalah salah satu dari sekutu kita yang paling penting, " tandas Obama.

Pernyataan Obama dibalas oleh Hillary Clinton bahwa seharusnya Obama menolak dukungan Farrakhan bukan sekedar mengecamnya. Serangan Hillary itu dibalas Obama dengan tertawa seraya mengatakan, "Jika kata ‘menolak’ menurut Senator Clinton lebih kuat dari pada ‘mengecam’, baiklah, dengan senang hati saya penuhi dan saya akan menolak serta mengecam."

Tudingan bahwa Obama diam-diam seorang Muslim dan mendukung Muslim menjadi sasaran empuk kubu Clinton untuk menjatuhkan Obama. Namun tim sukses Obama dan Obama sendiri, berkali-kali menegaskan bahwa ia bukan seorang Muslim dan ia pendukung setia Israel dan kaum Yahudi. (ln/al-araby)