OKI: Negara-Negara Barat Makin Tidak Toleran

Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan 57 negara Muslim menyatakan prihatin atas makin tidak tolerannya negara-negara Barat, menyusul munculnya kartun-kartun baru yang melecehkan Nabi Muhammad saw.

Dalam pernyataan resminya OKI menyatakan,"Umat Islam mencatat dengan rasa prihatin bahwa nilai-nilai toleransi bagi kehidupan sosial, budaya dan agama lain di Barat, sudah terkikis dan makin menyusut."

OKI menyesalkan penayangan cuplikan video amatir oleh tv Denmark, antara lain DR TV dan TV2 yang memperlihatkan anggota sayap kepemudaan Partai Rakyat Denmark (Danish People’s Party-DPP) sedang menggelar lomba kartun Nabi Muhammad saw.

Video yang awalnya diposting di sebuah internet itu memperlihatkan anggota sayap kepemudaan DPP sedang berada di perkemahan musim panas akhir Agustus kemarin. Mereka nampak sedang minum-minum dan tiba-tiba seorang wanita memperlihatkan sebuah gambar kartun unta berkepala Nabi Muhammad saw dengan kaleng-kaleng bir di sekitarnya.

Gambar kedua mempelihatkan seorang laki-laki bercambang dan memakai surban, tanda plus (+), gambar bom, tanda samadengan (=) kemudian gambar ledakan nuklir berbentuk awan cendawan.

"Penayangan video itu mempengaruhi perasaan manusia yang beradab dan keyakinan agama yang dianut seperlima dari umat manusia," tegas OKI.

Kelompok seniman Defending Denmark, mengklaim telah memproduksi video tersebut. Dalam pesan yang diposting bersama video itu, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka sengaja menyusup ke sayap kepemudaan DPP untuk "mendokumentasikan asosiasi-asosiasi sayap kiri yang ekstrim."

Seorang seniman Martin Rosengaard pada radio nasional Denmark menyatakan, rekaman video itu bukan dimaksudkan untuk memprovokasi.

Menyusul kecaman yang mulai disampaikan kalangan umat Islam, kementerian luar negeri Denmark di Copenhagen hari Senin (9/10) mengingatkan agar warga negaranya waspada jika akan bepergian ke Gaza, Tepi Barat, Arab Saudi, Libanon, Yordania, Mesir, Irak, Iran, Suriah dan Turki.

Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen pada hari Minggu kemarin juga mengecam tindakan kelompok pemuda itu. Ia menyatakan, perbuatan tersebut tidak serta merta mewakili pandangan kalangan muda Denmark terhadap Islam dan umat Islam.

Sementara itu, Ketua sayap kepemudaan DPP, Kenneth Kristensen menyatakan, dua anak muda yang muncul di video kini sembunyi. "Mereka sangat terguncang oleh reaksi keras atas gambar-gambar kartun tersebut," kata Kristensen pada situs surat kabar Politiken.

Selain OKI, organisasi persatuan cendekiawan Muslim internasional-IUMS, Ikhwanul Muslimin di Mesir dan pemuka Islam di Indonesia juga mengecam video dan kartun tersebut.

Dari Iran, Presiden Mahmud Ahmadinejad melalui televisi nasional Iran bahkan berkomentar, "Jika seseorang menikmati meski sedikit saja kemanusiaan dan kebijaksanaan, orang itu tidak akan menghina dan melecehkan keberadaan Nabi Muhammad yang suci dan cemerlang." (ln/Guardian)