Pembebasan Alan Johnston Karena Fatwa Ulama Terkenal di Ghaza

Kisah-kisah di balik peristiwa pembebasan Alan Johnston terus bergulir. Kali ini, Abu Mujahid, jubir Unit Perlawanan Rakyat Palestina mengatakan, sikap kelompok Tentara Islam yang membebaskan Alan Johnston, wartawan BBC London yang ditahan lebih dari empat bulan, dilakukan setelah adanya fatwa dari tokoh ulama terkenal di Ghaza.

Menurut Abu Mujahid yang juga berperan sebagai mediator aksi pembebasan ini, Tentara Islam dan Hamas sebelumnya sudah mencapai kesepakatan untuk menerima fatwa yang akan dikeluarkan oleh tokoh agama terkenal di Ghaza itu.

Abu Mujahid menyampaikan nama tokoh ulama itu kepada Reuters, namun ia meminta nama itu dirahasiakan untuk memelihara keamanannya, setidaknya untuk saat ini.

Setelah fatwa itu dikeluarkan, Tentara Islam pun membebaskan Johnston tanpa syarat, tanpa imbalan apapun. Johnston akhirnya dibebaskan dan diserahkan pada kepolisian yang berada di bawah kementerian dalam negeri kabinet Hamas, dengan mediator Unit Perlawanan Rakyat.

Yang dibebaskan saat itu bukan saja Alan Johnston, tapi juga sepuluh orang kader Hamas yang dua hari sebelumnya diculik oleh Tentara Islam. Sementara pihak kepolisian Palestina juga membebaskan sejumlah anggota Tentara Islam yang mereka sandera.

Dengan dibebaskannya Alan Johnston, Tentara Islam meminta pembebasan orang-orang Palestina yang ditahan oleh pemerintah Inggris. Antara lain, Abu Qatadah yang dipenjara di Inggris sejak peristiwa 11 September 2001. Abu Qatadah dianggap sebagai pemimpin spiritual organisasi Al-Qaidah di Eropa. Juga, Abu Muhammad Al-Maqdasi yang ditahan di Yordania sejak tahun 2005, beserta tokoh pejuang Palestina yang ditahan di sejumlah tempat lainnya.

Sementara itu, Fatah bersikap sinis terhadap pembebasan Alan Johnston. Menurut Fatah, yang kini menguasai Tepi Barat, pembebasan Alan Johnston itu tidak lebih dari sandiwara murahan yang dijajakan Hamas untuk menaikan popularitasnya setelah disingkirkan. Bukan hanya itu, sejumlah sumber yang dikutip Islamonline menyebutkan, Hamas punya hubungan dengan Tentara Islam yang menahan Alan. (na-str/iol)