Pemerintah Cina Hancurkan Masjid di Wilayah Gansu

Beberapa orang terlihat menangis di tanah. Seseorang yang merekam video ini dan mengirim kepada e wartawan independen dari Xinjiang, Erkin Azat yang saat ini tinggal di Kazakhstan, lalu mengunggah ke internet.

Menurut Azat yang menggunakan nama panggilan itu karena takut akan keselamatan keluarganya di Xinjiang, individu itu juga memberitahunya bahwa beberapa orang yang mengambil video itu ditangkap kemudian.

“Menurut sumber saya, pembongkaran di wilayah Gansu dimulai tahun lalu. Masjid hancur dan sangat sulit untuk memverifikasi sosok sebenarnya dari masjid yang dihancurkan di Gansu.

“Tujuan pemerintah (Cina) adalah masjid untuk setiap kota atau distrik dan masjid di pinggiran kota sekarang hilang. Hanya satu masjid yang disimpan jika organisasi internasional datang untuk mewawancarai komunitas Muslim, “katanya. Tambah Azat, warga Muslim takut pergi ke masjid, menyuarakan pendapat mereka dan takut untuk ditanyai.

“Situasi di Gansu telah berkecamuk sejak tahun lalu, sama seperti apa yang terjadi di Xinjiang,” jelasnya.

Penutupan Masjid

Aparat komunis Cina telah menutup tiga masjid di kota Weishan, provinsi Yunnan, milik Muslim Hui, karena dituding menyelenggarakan “pendidikan agama yang ilegal,” lapor South China Morning Post, media berbasis di Hong Kong.

Dalam tayangan video yang didistribusikan harian lewat situs webnya menunjukkan belasan petugas polisi berseragam yang saling berhadapan dengan jamaah Muslim Hui, yang berusaha mencegah penutupan masjid, lapor Anadolu Agency Rabu (2/1).

Tidak jelas apakah pasukan keamanan menahan mereka. Video itu juga menunjukkan bahwa pintu masjid dirantai dan disegel. Namun begitu, tidak ada rincian tentang nama masjid yang ditutup tersebut.

People’s Daily China, melalui pernyataan resmi pemerintah daerah Weishan mengatakan polisi berkoordinasi dengan Komite Urusan Etnis dan Agama Kabupaten Weishan melakukan razia ke desa-desa Huihuideng, Sanjia dan Mamichang untuk “melindungi stabilitas dan harmoni di kawasan agama.”

Sebanyak 700.000 Muslim Hui diperkirakan tinggal di Provinsi Yunnan. Kelompok Muslim di Cina terdiri dari 10 dari sekitar 56 etnis minoritas.

Mereka adalah etnis Hui, Uighur, Kirgistan, Kazakh, Tajik, Tatar, Uzbek, Salars, Bao’ans, dan Dongshiangs. Mayoritas dari mereka tinggal di China bagian utara dan barat laut.

November tahun 2018, pemerintah kota Weizhou di daerah otonomi Ningxia Hui, Cina berencana menghancurkan Masjid Raya Weizhou, namun gagal karena ratusan umat Muslim dari etnis Hui melakukan protes dan menghalang-halanginya. [ins]