Pesawat Kepresiden AS Bikin Panik Warga New York

Para pekerja di gedung-gedung tinggi di kota New York, hari Senin pagi waktu setempat dikejutkan dengan munculnya pesawat terbang yang terbang rendah di langit New York. Bayangan akan terulangnya tragedi 11 September 2001 membuat mereka panik bahkan sejumlah pekerja di gedung Lower Manhattan dan Jersey City sempat dievakuasi.

Pesawat yang mengagetkan itu ternyata pesawat kepresiden AS, Air Force One Boeing 747 yang diterbangkan oleh dua pilot pesawat tempur dalam rangka pemotretan untuk stok foto-foto pesawat kepresidenan yang akan didistribusikan ke berbagai media massa oleh pemerintah AS.

Dalam rangka pemotretan itu, Air Force One terbang selama setengah jam mengitari Patung Liberty dan terbang rendah di atas bekas berdirinya gedung kembar World Trade Center, yang menjadi korban serangan pesawat pada 11 September 2001.

Penerbangan dilakukan tanpa pemberitahuan pada publik, sehingga membuat para pekerja dan warga kota New York panik. Sejumlah pejabat AS dan Walikota New York, Michael Bloomberg juga mengungkapkan kekesalannya. Blooberg menilai tindakan terbang di atas bekas lokasi serangan 11 September itu tidak sensitif, karena warga New York masih dihantui mimpi buruk serangan yang terjadi delapan tahun yang lalu.

"Mengapa Departemen Pertahanan AS melakukan pengambilan foto di sekitar lokasi bekas bencana World Trade Center, sangat sulit dibayangkan. Jika saya tahu hal ini, saya akan meminta mereka untuk tidak melakukannya," kata Bloomberg.

Menurut sebuah sumber di Gedung Putih yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan bahwa Presiden Barack Obama marah ketika tahu insiden itu. Louis Caldera, direktur kantor kemiliteran Gedung Putih mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu.

"Saya yang menyetujui misi itu minggu lalu. Saya yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut," kata Caldera dalam pernyatannya.

"Misi itu telah menimbulkan gangguan dan kebingungan. Saya minta maaf dan bertanggung jawab atas ketakutan yang terjadi akibat penerbangan itu," tegasnya.

Menurut undang-undang federal, sebuah pesawat terbang yang melintas di atas wilayah pemukiman di perkotaan harus terbang setinggi 1.000 kaki diatas gedung-gedung tinggi dan jembatan. Tapi sejumlah warga New York mengatakan bahwa pesawat kepresiden yang melintas untuk keperluan pemotretan itu, terbang rendah hingga suara deru mesinnya mampu menggetarkan kaca-kaca jendela di gedung bertingkat. (ln/prtv)