Polisi Kanada: 17 Orang yang Ditangkap Tidak Terkait Al-Qaida, Penyelidikan Diperluas ke Lima Negara

Kepolisian Kanada menyatakan tidak ada bukti bahwa 17 orang yang ditangkap pada akhir pekan kemarin, memiliki hubungan dengan kelompok Al-Qaida. Namun ketujuhbelas orang yang diduga merencanakan serangan bom di Kanada itu, merupakan para penganut ideologi jihad dan memiliki pandang yang radikal.

Menyusul operasi penangkapan tersebut, hari ini, Selasa (6/6) pengadilan Ontario mengumumkan rincian tuduhan yang dikenakan pada 12 dan 17 orang yang ditangkap. Masing-masing orang dikenai tuduhan ikut dalam aktivitas kelompok teroris. Selain tuduhan tersebut, tiga di antara mereka, yaitu Fahim Ahmad,21, Muhammad Dirie,22, dan Yasim Abdi Muhammad,24, juga dikenai tuduhan telah mengimpor senjata dan amunisi untuk tujuan aktivitas teroris. Sembilan orang dikenai tuduhan tambahan telah menerima pelatihan dari kelompok teroris, empat orang lagi, dikenai tuduhan tambahan memberikan pelatihan dan enam orang di antara mereka dituduh telah merencanakan aksi peledakan yang akan mengakibatkan jatuhnya korban tewas dan luka-luka.

Pihak pengadilan tidak memberikan informasi apapun tentang lima remaja di bawah umur yang ikut ditangkap dengan alasan undang-undang privasi yang memberikan perlindungan pada anak di bawah umur.

Penyelidikan Diperluas

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Sabtu (3/6) kepolisian Kanada mengumumkan penangkapan 17 orang tersangka yang memiliki tiga tom amonium nitrat, zat kimia yang bisa digunakan sebagai bahan peledak dengan efek dashyat.

Walikota Toronto David Miller membantah pemberitaan media yang menyebutkan bahwa kelompok itu menargetkan CN Tower dan stasiun kereta bawah tanah sebagai target serangan. Ia juga menolak menyebutkan lokasi mana saja yang diduga akan menjadi target ledakan.

Aparat penegak hukum di Kanada kini sedang memperluas penyelidikan dengan mencari kemungkinan hubungan antara 17 tersangka itu dengan sel-sel yang ada di AS dan lima negara lainnya. Pihak berwenang di Kanada juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan operasi-operasi penangkapan baru.

Deputi Komisaris Royal Canadian Mounted Police, Mike McDonell mengatakan, penyelidikan belum selesai. "Kami punya tanggu jawab untuk mengikuti setiap petunjuk," katanya.

Sepanjang pekan kemarin, pihak berwenang di Kanada dan AS menyatakan, tidak ada indikasi kelompok itu akan melakukan serangan luar Ontario. Namun McDonell menyebutkan adanya ‘hubungan dengan pihak asing’ dan ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut tentang indikasi itu.

Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Frederick Jones mengungkapkan bahwa Presiden George W. Bush sudah melakukan pembicaraan dengan PM Kanada Stephen Harper tentang kasus penangkapan tersebut. Juru bicara Dewan tidak merinci isi pembicaraan secara spesifik, ia hanya mengatakan,"Perdana Menteri Harper meminta presiden agar memberikan informasi perkembangan situasi terkait dengan penangkapan 17 orang di Toronto yang dikenai tuduhan terlibat aktivitas terorisme."

AS Perketat Penjagaan di Perbatasan

Menyusul penangkapan yang dilakukan polisi Kanada, pihak patroli perbatasan AS memperketat pengawasan terhadap lalu lintas yang masuk dari Kanada ke AS.

Kepala Patroli Perbatasan, David Aguilar mengatakan, mereka juga sudah menempatkan para agen intelejen untuk bersiaga di perbatasan sepanjang 6.436 kilometer.

Aparat hukum AS mengatakan, mereka sedang melakukan penyelidikan kemungkinan adanya hubungan 17 orang yang ditangkap di Kanada dengan para tersangka Islam militan yang ditahan di AS, Inggris, Bangladesh, Bosnia, Denmark dan Swedia.

Otoritas berwenang di AS mengungkapkan, dua orang asal Georgia yang tahun ini dijatuhi hukuman dalam kasus terorisme, pernah melakukan kontak dengan sejumlah tersangka yang ditangkap di Kanada lewat jaringan komputer.

Pejabat kejaksaan yang tidak mau diungkap jati dirinya mengatakan, Ihsanul Islam Saddiq dan Syed Haris Ahmad asal Georgia pernah berkunjung ke Washington untuk merekam gedung Capitol dan target lainnya dengan menggunakan kamera video.

Seorang pejabat di bagian antisipasi terorisme AS mengatakan, ketujuhbelas orang tersangka yang ditangkap di Kanada adalah sebuah contoh kelompok yang selama ini dikhawatirkan oleh AS. Pejabat itu juga menilai tindakan pemerintah Kanada sudah benar dengan menetapkan ketujuhbelas orang itu sebagai ancaman yang serius, karena ada bukti kelompok itu sudah sejak lama merencanakan sebuah serangan. (ln/aljz)