Polling di AS: Mayoritas Rakyat AS Tolak Ekspansi Militer AS di Irak

Sebuah polling terbaru di AS menyimpulkan lebih dari separuh rakyat AS menganggap keputusan perang di Irak adalah langkah yang keliru. Mereka juga menuntut agar pemerintah AS menjalankan saran yang disampaikan Kelompok Kajian Irak Baker Hamilton yang juga menolak politik AS di Irak saat ini-

Dalam polling yang diselenggarakan oleh Yayasan Gallup dan jaringan CBS-keduanya berpusat di AS- ternyata mayoritas rakyat AS sudah mencapai tingkat jenuh yang tak pernah ada sebelumnya terhadap masalah keterlibatan AS dalam perang Irak. Polling yang dilakukan pada 12 Desember 2006 itu juga menyebutkan bahwa jumlah responden yang anti perang Irak melebihi jumlah mereka yang anti perang Vietnam pada akhir tahun 60-an dan awal tahun 70-an di AS.

Sebanyak 62% dari responden menyebutkan bahwa ekspansi militer AS ke Irak adalah langkah yang salah. Sementara 16% dari responden menyebut bahwa AS telah gagal di Irak secara militer dan akan tetap melanjutkan kegagalan itu karena melihat kekerasan yang ada di Irak saat ini. Kebanyakan responden AS menginginkan pasukan AS ditarik mundur dari Irak dalam tahun ini. Tiga dari empat orang responden bahkan menyatakan agar AS lebih baik merujuk rekomendasi yang dilakukan tim kajian AS Baker Hamilton yang menyarankan agar AS melepas politiknya di Irak saat ini. Hanya sedikit sekali, yakni satu berbanding lima orang, yang menyebut bahwa mereka masih percaya bahwa Bush akan memperoleh solusi yang benar terhadap krisis di Irak.

Dalam polling itu juga disebutkan 52% rakyat AS memandang sikap AS di Irak akan semakin menambah buruk keadaan. Sementara 9% lainnya menyebut situasi akan bertambah baik. Dan 15% responden menegaskan bahwa AS akan mengambil keuntungan dari perang Irak.

Organisasi Gallup yang menyelenggarakan polling ini mengomentari bahwa jumlah responden yang menolak perang Irak jauh lebih besar ketimbang jumlah orang yang pernah menolak keterlibatan AS di perang Vietnam. Terlebih sejak ekspansi militer AS di Irak yang terbukti tanpa dalih itu. Apalagi sejak Maret 2003 telah menewaskan lebih dari 2.800 orang prajurit AS. Ditambah 20 ribu orang yang terluka. Dan kini, AS menempatkan 147 ribu pasukannya di Irak. (na-str/iol)