Presiden Sudan: Kehadiran Pasukan PBB di Darfur untuk Lindungi Israel

Presiden Sudan Umar Hasan Basyir, menolak kehadiran pasukan perdamaian internasional ke wilayahnya. Ia menegaskan datangnya pasukan perdamaian di bawah PBB ke Darfur membawa misi perlindungan terhadap keamanan Israel.

Basyir dalam konferensi pers di tengah pertemuan kabinet mengatakan, “Sasaran yang diinginkan adalah menyelamatkan dan melindungi Israel. Setiap negara di sekitar Israel harus dilemahkan dan diputus kekuatannya untuk melindungi orang-orang Israel dan menjamin kesalamatan orang Israel.”

Dalam kesempatan itu, Basyir ditanya tentang aksi demonstrasi yang mendukung perdamaian di Darfur beberapa hari lalu. Terhadap aksi ini Basyir menjawab, “Aksi demonstrasi itu dikoordinir oleh sejumlah organisasi Zionis Yahudi.”

Basyir menghadapi tekanan dunia internasional agar ia menerima kedatangan pasukan perdamaian PBB berjumlah sekitar 20 ribu pasukan untuk mewujudkan perdamaian di Darfur. Menurut koordinator bantuan pangan PBB, kondisi Darfour mengkhawatirkan jika tidak terwujud keamanan yang lebih baik di wilayah tersebut. PBB sendiri memandang bahwa kehadiran pasukan PBB merupakan jalan satu-satunya guna menghentikan kekerasan di Darfur. Sejauh ini, sudah sekitar 2 juta orang meninggalkan Darfur untuk menyelamatkan diri akibat peperangan antara pasukan pemerintah Sudan dan milisi oposisi bersenjata.

AS memandang telah terjadi pembantaian massal di Darfur dan menuding pemerintah Sudan berkolaborasi dengan milisi bersenjata Arab untuk membunuh ribuan orang. Sementara pemerintah Sudan menolak tudingan tersebut. Sudan lebih menghendaki kehadiran pasukan perdamaian Liga Afrika, ketimbang pasukan perdamaian internasional PBB. (na-str/iol)