Serangan Roket di Kedubes AS: Revolutionary Struggle Klaim Bertanggung Jawab

Setelah peristiwa serangan roket ke kantor kedutaan besar AS di Athena, Yunani, Jumat (12/1), aparat kepolisian menerima dua telepon dari kelompok yang menamakan diri mereka Revolutionary Struggle.
Kelompok ini mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.

Kepolisian Yunani kini sedang meneliti klaim kelompok yang pernah melakukan sedikitnya enam serangan bom, sejak kemunculannya pertama kali di tahun 2003.

Seperti diberitakan sebelumnya, kantor kedutaan besar AS di Athena dihantam sebuah roket yang diduga berasal dari gedung yang berada diseberang jalan kantor kedubes. Serangan itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat dan akibat ledakan roket, kaca-kaca di gedung yang berada di sekitar kantor kedubes AS, pecah berantakan.

Duta besar AS untuk Yunani, Charles Ries menyebut serangan itu sebagai serangan yang sangat serius. Ia menyatakan tidak ada peringatan sebelumnya, bahwa akan ada serangan tersebut.

"Tidak ada pembenaran atas tindakan kekerasan yang tak berperasaan seperti ini. Kabar baiknya, tidak ada seorangpun yang terluka dan kerusakan yang ditimbulkan juga ringan, " kata Ries di depan kantor kedubes, Sabtu (13/1).

Aparat berwenang di Yunani menuding kelompok-kelompok militan di dalam negeri, yang pernah melakukan serangan bom terhadap gedung-gedung kepolisian dan gedung pemerintahan. Serangan tersebut diduga ada kaitannya dengan makin meningkatnya sikap anti-AS yang makin kuat di Yunani karena kebijakan-kebijakan luar negeri AS, khususnya invasi AS ke Irak.

Serangan ke kedubes AS hari Jumat kemarin, metodenya sama dengan serangan yang kerap dilakukan oleh para anggota sayap kiri, kelompok 17 November. Para anggota kelompok ini sudah menjadi buronan polisi sejak 1975, sampai akhirnya tertangkap dan dijatuhi sangsi pada 2003.

Pengadilan khusus yang digelar menjatuhkan hukuman seumur hidup berlipat ganda pada para pemimpin kelompok ini dengan hukuman teringan terhadap anggotanya selama 10 tahun penjara. Kelompok ini diyakini bertanggungjawab atas pembunuhan sejumlah diplomat AS dan diplomat asing lainnya di Yunani.

Pemerintah dan kelompok-kelompok oposisi di Yunani mengutuk aksi serangan roket ke kedubes AS di Athena yang sudah terjadi ketiga kalinya sejak pertengahan 1970-an. (ln/aljz)