Tak Ada Yang Suka Pada Amerika? Apa Pedulinya?

Tahun 1926, Edwin James menulis di majalah The Times: “Dari semua orang yang ada di dunia, orang Amerika adalah yang paling sedikit disukai. Itulah satu cara untuk mengatakan bahwa Amerika adalah negara yang paling tidak populer di dunia.”

Gambaran itu, mungkin masih begitu relevan dengan opini publik internasional yang negatif terhadap AS sekarang. Kedudukan AS di dunia sangat buruk. Ini mungkin yang menjelaskan sisi negatif yang James sebutkan di tahun 1920-an.

Satu survey tidak resmi pernah menunjukkan, bahwa hanya beberapa tahun setelah AS membantu Prancis memerangi Jerman, rakyat Prancis menyebut AS sangat tidak favorit dibandingkan negara-negara lain—termasuk Jerman. Rakyat Prancis mendatangi kedubes AS dan melempari batu-batuan pada bis yang mengangkut turis AS.

Rakyat AS bingung. Mengapa Prancis membenci mereka, sedangkan mereka telah mengirim tentara dan bantuan yang lain? Dan begitu juga sebaliknya? Mereka rakyat Prancis itu marah?

Jawabannya sederhana: kekuatan besar di dunia selalu mengundang iri dan kegelisahan. Tahun 1920-an dan 30-an, orang Eropa menganggap AS sedikit lebih baik. Survei Gallup di tahun 1939 menunjukan bahwa rakyat Prancis dan Inggris, menganggap AS sebagai negara asing favorit mereka.

Namun ketika AS bergabung dengan Inggris, dan membebaskan Prancis, opini masyarkat terhadap AS mengapung lagi. Tahun 1943, ketika pemerintah Inggris terus-terusan memuji AS, namun rakyat Inggris menganggap sebelah mata terhadap Paman San.

Tentu saja, opini terhadap AS tidak sepenuhnya negatif—bersukurlah AS dikaruniai presiden yang sangat kharismatik bagi negara Barat, Barack Obama. Survey Pew Forum menunjukan sekarang AS mendapatkan simpati masyarakat Prancis sebesar 75% dan 69% di Inggris.

Namun, ada hal besar yang harus diingat oleh AS. Sejarah selalu mengajarkan hal yang berulang kali sama: AS harus mulai mengendurkan kekuasaannya—jangan lagi mempermainkan militer, ekonomi, dan diplomasinya. Dan satu-satunya cara adalah stop bertingkah laku adigung lagaknya sebuah negara superpower. Iraq dan Afghanistan sudah menjadi contoh jelas.

Jika tidak, jangan heran jika apa yang ditulis Edwin James tentang Amerika yang tidak disukai oleh public internasional, akan terus terjadi. Tak ada yang suka pada Amerika? O, meranalah! (sa/thenewyorktimes)