Televisi Iran Tayangkan Lagi Pengakuan Dua Pelaut Inggris

Iran kembali menayangkan potongan rekaman video pengakuan dua anggota angkatan laut Inggris yang tertangkap di perairan Iran. Dalam tayangan yang disiarkan dua stasiun televisi Iran itu, Kapten Chris Air dan Letnan Felix Carman, mengaku telah melintasi batas perairan negara Iran.

Mereka menunjuk sebuah posisi di peta, tempat mereka tertangkap sepuluh hari yang lalu. Kapten Chris Air mengatakan, "dari GPS mereka (Iran) sudah melihat kami. " Letnan Felix Carman juga menunjuk sebuah posisi di peta di mana dia dan ke-14 pelaut Inggris lainnya tertangkap. Posisi yang ditunjuknya mengindikasikan bahwa para pelaut Inggris itu memang sudah memasuki perairan Teluk yang menjadi wilayah Iran.

"Saya ingin mengatakan pada Iran, saya tidak paham mengapa Anda sangat marah terhadap intrusi kami ke perairan Anda, " ujar Carmen dalam tayangan itu.

Sementara itu, ketegangan mulai terjadi di Iran menyusul kasus penangkapan para pelaut Inggris itu. Hari Minggu (1/4), masyarakat Iran, kebanyakan para mahasiswa, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor kedutaan besar Inggris. Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa melempari gedung kedubes Inggris di Teheran dengan bom molotov, batu dan kembang api.

Sekitar 200 pengunjuk rasa juga menyerukan agar duta besar Inggris, Geoffrey Adams diusir. Mereka meneriakan yel-yel mengutuk Inggris dan Amerika, "Matilah Inggris", "Matilah Amerika. "

Departemen Luar Negeri Inggris menyatakan tidak ada korban dan kerusakan akibat aksi unjuk rasa tersebut.

Di pihak Iran, Menlu Manouchehr Mottaki dalam siaran televisi mengatakan bahwa pemerintah menunggu Inggris untuk menunjukkan niat yang baik atas tuntutan Iran. Iran menginginkan agar Inggris minta maaf karena pasukannya sudah melintasi batas perairan Iran.

Merespon aksi massa di depan kedubes Inggris di Teheran, Menteri Pertahanan Inggris, Des Browne mengatakan bahwa pemerintahnya kini sedang melakukan komunikasi bilateral secara langsung dengan para pejabat Iran.

Menurut juru bicara kementerian luar negeri Iran, komunikasi yang dimaksud Browne adalah komunikasi melalui surat menyurat dan kontak lainnya antar diplomat, dan bukan pembicaraan dengan cara temu muka.

Menteri Transportasi Inggris Douglas Alexander menambahkan, Inggris kini sedang mengeksplorasi kemungkinan dialog dengan Iran.

Di tempat berbeda, Presiden AS George W. Bush dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Iran harus mengembalikan para "tawanan." Ia menyebut penangkapan yang dilakukan Iran merupakan masalah yang serius, karena Iran menangkap mereka di perairan Irak bukan perairan Iran. Klaim yang juga dilontarkan pemerintah Inggris.

Menurut koresponden al-Jazeera di Teheran, Ali Reza, kata "tawanan" yang digunakan Bush kemungkinan akan membuat marah Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad. Ahmadinejad sebelumnya menyebut Inggris arogan karena tidak mau minta maaf.

Uni Eropa juga mendesak Iran agar segera membebaskan semua pelaut Inggris yang ditangkap tanpa syarat. Desakan itu dijawab oleh juru bicara kementerian luar negeri Iran, Muhammad Ali Hussaini, "Pernyataan-pernyataan para pejabat Uni Eropa terkait isu ini tidak membantu menyelesaikan persoalan, tapi hanya menambah rumit dan kemungkinan hanya kan membuat persoalan ini jadi lebih panjang. " (ln/aljz)