Tidak Ada Hukum Tertulis di Arab Saudi yang Larang Perempuan Setir Mobil Sendiri

Menteri Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi, Iyad Madani, mempersilahkan kaum wanita di Arab untuk memperjuangkan pencabutan larangan menyetir kendaraan bagi kaum perempuan di negeri itu.

Berbicara dalam Jeddah Economic Forum, Madani menyarankan agar kaum perempuan di Arab menempuh jalur hukum agar larangan itu dicabut, karena dalam undang-undang tertulis negara Arab Saudi tidak disebutkan adanya larangan menyetir kendaraan bagi kaum perempuan.

"Tidak ada dalam hukum tertulis di Arab Saudi yang melarang kaum perempuan mengajukan permohonan pembuatan surat izin mengemudi," kata Madani menjadi pertanyaan Baroness Emma Nicholson, anggota House of Lords, Inggris.

Madani mengatakan, pemerintah pusat Arab Saudi tidak punya kekuatan untuk mencabut larangan itu, karena larangan tersebut menyangkut kewenangan otoritas pemerintahan lokal.

"Semuanya terserah pada mereka (kaum perempuan di Arab Saudi) untuk menempuh prosedur hukum guna mencabut peraturan yang berlaku di wilayahnya," kata Madani.

Sementara itu, analis media Saudi Husain al-Shubukshi yang memimpin diskusi tentang hak-hak kaum perempuan dalam pertemuan tersebut, mengaku surprise bahwa tidak ada hukum tertulis bahwa pemerintah Arab Saudi melarang kaum perempuan di negaranya menyetir mobil sendiri.

"Saya sarankan pada semua kaum wanita di Saudi untuk mengajukan gugatan hukum hari ini juga," ajaknya.

Di sisi lain Madani mengatakan bahwa hukum di negaranya mengakui adanya perbedaan perlakuan terhadap laki-laki dan perempuan. "Pendekatan kami bukan feminisme tapi lebih pada kewanitaan. Secara alamiah, perbedaan itu ada dan sangat penting," katanya.

Madani menyatakan, sangat ironis bahwa masalah larangan mengendarai mobil sendiri di Saudi ternyata menjadi persoalan besar bagi orang Barat dibandingkan kalangan perempuan Saudi sendiri. "Inisiatif harus dilakukan oleh para aktivis di komunitas perempuan. Pintu, jika belum terlalu terbuka lebar, setidaknya sudah terbuka sedikit," ujarnya.

Ia mencontohkan kamar dagang industri di Jeddah yang sudah memberi peluang bagi kaum wanita di Saudi untuk duduk dalampengurusan. Dan dalam pemilihan pengurus tahun lalu, ada dua pengusaha wanita Saudi yang duduk dalam kepengurusan. (ln/aljz)