Tokoh Anti-Islam Dukung Kandidat Presiden AS dari Partai Republik

Tokoh Evangelis yang dikenal anti-Islam Pat Robertson menyatakan dukungannya terhadap Rudolph Giuliani, tokoh Partai Republik yang akan ikut dalam pertarungan politik merebut "kursi presiden" Gedung Putih.

Robertson dalam keterangan pers bersama dengan Giuliani, bahkan melontarkan pernyataan provokatif tentang Islam. "Isu yang tidak dike sampingkan pada rakyat AS adalah mempertahankan populasi kita dari para teroris Islam yang haus darah, " katanya.

Robertson melanjutkan, "Kita membutuhkan pemimpin dengan visi yang berani, yang tidak takut untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan. "

"Rudy Giulani berdiri tegak ketika kotanya diguncang oleh tindakan teroris yang sangat buruk dalam sejarah Amerika, " sambung Robertson yang kerap mengkritik sosok Nabi Muhammad Saw ini.

Ketika serangan 11 September menimpa gedung kembar World Trade Center, Giulani menjabat sebagai walikota New York. Caranya menangani krisis dipuji banyak warga AS dan ia dianggap sebagai "pahlawan." Ia juga menjadi nominasi kuat dari kalangan Partai Republik untuk menjadi kandidat presiden AS dalam pemilu tahun 2008.

Bagi Giulani, dukungan Robertson sebenarnya akan membuatnya harus berjuang keras, karena oleh kalangan konservatif, Robertson dianggap musuh karena dukungannya terhadap hak-hak kaum homoseksual dan aborsi.

Tapi Giulani mengatakan bahwa keyakinan diri Robertson "sangat berarti" baginya. "Pengalama dan nasehat-nasehatnya akan menjadi asset yang penting bagi saya dan kampanye saya, " tukas Giuliani.

Namun lembaga American-Islamic Relation (CAIR)-wadah warga Muslim terbesar di AS-mengaku khawatir dengan dukungan Robertson dan sikap Giuliani.

"Suatu hal yang betul-betul mengkhawatirkan, seorang kandidat presiden dari partai manapun menerima dukungan dan akan meminta nasehat dari orang yang memiliki catatan buruk sebagai orang yang anti-Islam, " ujar Corey Saylor, salah satu direktur CAIR dalam pernyataan pada Islamonline.

Robertson pernah menyebut Islam sebagai "agama para budak" dan menyebut umat Islam dengan "setan" dan "lebih buruk dari Nazi. " Ia juga mengatakan bahwa orang Amerika yang memeluk Islam sudah menunjukkan "ketidakwarasannya" dan mengajak agar menolak jika ada orang Islam yang ditunjuk duduk dalam pemerintahan. (ln/iol)