Uni Eropa, PBB, Mengunjungi Gaza?

Uni Eropa, PBB berharap dapat memasukki Gaza, sesudah Zionis-Israel, mengepung wilayah memasuki hari ke 1.000. Pejabat senior Uni Eropa dan PBB mengharapkan rejim Zionis-Israel tidak menghalangi mereka masuk ke Gaza, sesudah wilayah itu di isolir (dikepung) Israel, dan memasuki hari yang ke 1.000.

Israel mengatakan tidak akan menghalangi kunjungan dua pejabat senior dari Uni Eropa dan PBB, yang akan melakukan kunjungan ke Gaza, ucap Menlu Israel, Lieberman, Senin yang lalu. Sementara itu, penduduk Gaza memprotes tindakan biadab yang dilakukan rejim Zionis-Israel, yang terus mengepung dan memblokade Gaza.

Israel melakukan blokade udara, laut, dan darat, dan melarang semua akses yang akan masuk ke Gaza. Tidak mengizinkan siapapun masuk ke wilayah itu, dan menyatakan wilayah itu ada di dalam kekuasaannya.

Israel, Senin lalu, mengizinkan masuknya pejabat Uni Eropa dan PBB ke Jalur Gaza,  atas pengetahuan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Menlu Uni Eropa, Chaterine Ashton, ke wilayah itu.

Menlu Israel Lieberman, dalam pernyataannya, mengizinkan masuknya pejabat Uni Eropa dan PBB masuk ke Jalur Gaza, yang tujuannya semata-mata melakukan kegiatan kemanusiaan’, ujar Lieberman.

Israel melakukan invasi militer ke Gaza, dan berakhir 18 Januari 2009, dan melakukan gencatan sepihak.  Invasi militer itu menyebabkan tewasnya 1.500 penduduk sipil, yang dua pertiganya adalah anak-anak, 13 orang tentara Israel, dan menghancurkan ribuah bangunan di Gaza, dan baru berlangsung gencatan senjata sepihak Israel, sesudah berlangsung serangan selama 22 hari.

Kunjungan pejabat Uni Eropa, setingkat Menlu itu, menandakan perhatian Uni Eropa, yang selama selalu memihak Israel. Saat perang berlangsung di Gaza semua negara Uni Eropa bungkam, dan membiarkan kebiadaban Israel. Kunjungan Menlu Ashton ke Gaza dan Israel itu, sebenarnya hampir bersama dengan kunjungna Wapres AS Joe Biden ke Israel dan Timur Tengah, yang ingin menghidupkan kembali perdamaian yang sudah mati ditangan Israel.

"Anda tahu perwakilan tertinggi Uni Eropa (Menlu) berkunjung ke Gaza, ini menunjukkan keseriusan Uni Eropa yang berdiskusi dengan otoritas politik di Israel", ujar Ashton di Strasbourg. "Kami akan melanjutkan rencana kunjungan ini, dan dilanjutkan ke Israel untuk melakukan langkah-langkah menuju perdamaian", ujarnya.

Seorang pengacara Jamal al-Khudari, mengatakan, pengepungan dan blokade sudah berlangsung selama 1.000 hari oleh Israel. Tanpa ada kepedulian dari masyarakat dunia, yang mengakibatkan rakyat Gaza kekurangan makanan, kesehatan, dan ekonomi serta kehidupan sosial, semakin sulit, ujar Jamal.

Jutaan warga Gaza kehidupan mereka hanya bergantung dari bantuan negara-negara Arab, melalui lembaga PBB. "Kehidupan ekonomi di Gaza telah hancur secara menyeluruh, dan 140.000 menganggur, dan hampir 80 persen penduduk Gaza mereka tak memiliki pekerjaan", tambah Jamal.

Lembaga Hak-Hak Asasi Manusia (HAM) telah menuduh Israel melakukan ‘genocide’ dan menghukum secara ‘kolektif’ terhadap Gaza, dan ini sebuah kejahatan.

Tetapi, yang aneh negara-negara Arab ikut mendukung Israel mengucilkan rakyat Gaza. Mesir membangun tembok yang disepanjang perbatasannya di Rafah dengan tembok baja. Sungguh ini tidakan yang tidak berperikemanusiaan. (m/wb)