Yusuf Islam Luncurkan Album Baru untuk Jembatani Perbedaan Islam-Barat

Yusuf Islam, yang dulu dikenal sebagai bintang pop Inggris dengan nama Cat Stevens, akan meluncurkan album terbarunya.

Menurut Yusuf, album musik terbarunya itu sebagai upaya untuk menjembatani jurang pemisah yang makin dalam antara Barat dan Islam.

"Sangat penting bagi saya untuk bisa menjembatani jurang pemisah budaya yang kadang orang lain takut melintasinya," kata Yusuf yang meninggalkan dunia musik pada tahun 1979, dalam keterangan pers, Rabu (17/5).

Ia mengatakan, perubahan sudah banyak terjadi dan hari ini ia dalam posisi yang khusus seperti gelas kaca di mana umat Islam bisa melihat Barat dan Barat bisa melihat Islam. Album terbaru Yusuf Islam akan dirilis pada musim gugur mendatang di bawah label perusahaan rekaman Polydor, sekaligus menandai 40 tahun album pertamanya Love My Dog yang dirilis pada November 1966.

Yusuf mengatakan, belum tahu apa judul album barunya nanti. Namun album barunya itu akan berisi komposisi-komposisi musik lama yang masih ada dikepalanya dan belum sempat ia selesaikan. Lagu-lagu dalam album barunya yang direkam pada tahun lalu dibantu oleh produser Rick Nowels.

Yusuf Islam masuk Islam pada 1977 dan sejak itu ia menjadi tokoh terkemuka di kalangan komunitas Muslim Inggris. Ia mendirikan organisasi sosial yang terdaftar di PBB, Small Kindnesss. Organisasi ini bergerak dalam penyediaan bantuan secara langsung maupun aktivitas sosial serta program pendidikan bagi keluarga dan anak-anak yatim piatu di Bosnia, Kosovo, Irak dan wilayah lainnya di seluruh dunia.

Album baru Yusuf Islam nanti akan menandai kembalinya Yusuf Islam ke dunia musik. Ia meyakini, bakat yang ia miliki sangat dibutuhkan untuk membantu sesama. "Ada seratus alasan untuk meninggalkan industri musik pada 1979, setidaknya karena saya telah menemukan apa yang saya cari untuk spiritualitas saya," katanya.

"Hari ini, mungkin ada seratus dan satu alasan yang baik mengapa saya merasa sangat baik jika saya membuat lagu dan menyanyi lagi tentang kehidupan di dunia yang rentan ini," sambungnya.

Beberapa tahun belakangan, Yusuf Islam memang kembali ke studi rekaman, merekam kembali lagu lamanya dalam versi baru Peace Train menyusul invasi AS ke Irak. Yusuf Islam juga pernah membuat lagu yang disumbangkan untuk anak-anak yatim piatu korban tsunami di Aceh.

Pada tahun 2003, ia dianugerahi penghargaan "World Social Award" atas kerja-kerja sosialnya. Pada 2004, Yusuf Islam kembali menerima penghargaan "Man for Peace" dari komite hadiah Nobel bidang perdamaian. Sosoknya pernah menjadi berita hangat ketika pada tahun yang sama, AS menolak Yusuf Islam masuk ke negaranya karena nama Yusuf Islam masuk dalam daftar AS sebagai orang berbahaya. (ln/iol)