Korban Selamat Sebut Amerika Berbohong Soal Bom Di Masjid Aleppo Pekan Kemarin

Eramuslim – Korban selamat dari serangan maut di Masjid Umar bin Khattab kota Aleppo, Suriah, pada Kamis (16/03) pekan kemarin menuduh Amerika Serikat telah berbohong dengan menyebut Masjid Umar bin Khattab digunakan sebagai markas Al Qaeda.

Masjid Umar bin Khattab di Desa Jeynah adalah basis dari Jemaah Tabligh. “Tidak ada satupun anggota militer. Masjid ini hanya menyelenggarakan ibadah dimana peserta pengajian memenuhi masjid hingga lantai atas,” ujar anggota Jemaah Tabligh Suriah, Ibrahim, seperti dilansir Anatolia (18/03) pada akhir pekan kemarin.

Ibrahim melanjutkan, “Amerika Serikat berbohong telah menyerang markas Al Qaeda,” seraya menegaskan bahwa AS sengaja menargetkan masjid yang merupakan basis dakwah JT di kota Aleppo saat 300 jemaah bersiap untuk menggelar solat Isya.

Sehari setelah insiden tersebut, juru bicara Departemen Pertahanan AS (Pentagon), Jeff Davis membantah telah menyerang rumah ibadah. Pentagon berdalih bahwa yang menjadi target serangan ialah markas Al Qaeda yang berada tepat di sebelah masjid.

Sementara salah seorang korban selamat dari sasaran bom, Abu Ali membenarkan bahwa Masjid Umar bin Khattab merupakan basis JT. Bahkan menurutnya, tidak ada satupun orang yang memegang senjata di sekitar lokasi kejadian.

“Serangan ini menunjukan sikap pengecut mereka (AS). Mereka takut dengan suara-suara kita dan kata-kata kita. Tidak ada diantara kami teroris, yang menjadi sasaran adalah Jemaah Tabligh. Kami semua muslim. Kami datang untuk beribadah kepada Allah,” tegas Abu Ali yang mengalami luka di lengannya.

Sedikitnya 58 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan udara Amerika Serikat yang menargetkan warga sipil.

Menurut kesaksian warga ditempat kejadian menyatakan bahwa JT memang rutin mengadakan pengajian pekanan di Masjid Umar bin Khattab setiap malam Jumat. Kajian tersebut diikuti oleh ratusan warga Jaynah.

Perlu diketahui, Jemaah Tabligh didirikan di India pada tahun 1927 oleh Muhammad Ilyas. Kelompok yang fokus berdakwah ini berkembang pesat di India, Pakistan dan memiliki jutaan pengikut yang tersebar di seluruh dunia termasuk Suriah.

Meski Suriah dirundung konflik sejak 6 tahun lalu, Jemaah Tabligh nyatanya berkembang dan memiliki banyak pengajian di Aleppo. Kelompok ini tetap fokus berdakwah dan mengadakan pengajian di sejumlah masjid. (Kiblat/Ram)