Andi Arief: Revolusi kok ya Pake Tanggal, Kayak Manten aja…

Eramuslim.com – Ditangkapnya tokoh agama Islam/ulama oleh aparat kepolisian beberapa waktu lalu dengan tuduhan makar membuat pengamat politik nampak tidak percaya terhadap alasan tersebut. Ketidakpercayaan itu misalnya saja datang dari pengamat politik, Andi Arief yang juga mantan Staf Khusus Presiden SBY.

Andi menunjukkan ketidakpercayaan itu di antaranya menurutnya tuduhan itu bagian dari pembungkaman masyarakat yang kritis dengan situasi yang saat ini tengah terjadi di rezim Joko Widodo. “Saya orang yang tidak percaya bahwa polisi bisa membuktikan Pasal makar. Sejak dulu, ini hanya pola menghentikan gerakan massa saja,” tulisnya, di akun media sosial, Twitter pribadi miliknya.

Bagi dirinya agak terasa janggal, khususnya ada waktu tertentu untuk melakukan makar. “Revolusi kok pake ada rencana tanggalnya, Pak Polisi. Emangnya manteman.”

Pemerintahan Jokowi harusnya mengerti bahwa di alam demokrasi ini dibutuhkan pula masyarakat yang menjaga  tindak tanduk soal kebijakan. Dan untuk Andi, masyarakat Nampak dihimbau agar tetap berlaku (mengingatkan) demikian agar pemerintah tidak dapat mengeluarkan hal-hal yang kontroversial dengan leluasa.

“Demokrasi yang kuat itu kalau rakyat lebih berani ketimbang negara.” Seperti diketahui, sebelum ada aksi 313, Koordinatornya Ustad M. Al-Khaththath ditangkap polisi dini hari. Dia dituduh akan melakukan makar. Sebelumnya juga ada beberapa aktivis seperti Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati, dan lainnya saat aksi bela Islam 212, mereka ditangkap dengan tuduhan yang sama.(jk/vi)