Aparat dan Warga Halangi Wartawan Temui Isteri Almarhum Jefri

“Dari warga meminta agar “usir-usir”. Tapi kita minta untuk tetap tenang, kita tidak ingin ibu Utami tidak diusir. Dia punya anak dua, punya cucu,” terangnya.

Keterangan Sarjim membuat Kiblat.net makin tergerak untuk mengetahui kondisi keluarga itu, sepeninggal Jefri. Namun, keinginan untuk melanjutkan perjalanan ke rumah Ardila terus dicegah oleh Sarjim dan kawannya. Di sisi lain, mereka juga tetap tak mau mengantarkan kru Kiblat.net ke lokasi yang dimaksud untuk memastikan semuanya tetap aman.

Sarjim mengatakan di dalam gang sebelum sampai rumah Ardila juga masih ada aparat keamanan yang berjaga. Pos penjagaan tempatnya berada disebutkan dijaga penuh selama 24 jam, dan petugasnya dibagi dalam tiga shift. Menurutnya, dia akan disalahkan jika sampai mengizinkan kru Kiblat.net melanjutkan perjalanan menuju rumah istri Jefri.

“Jangan, saya nggak berani. Nanti saja, seminggu lagi. Kita ngizinin, di dekat sana sudah ada yang nanya lagi,” ujar Sarjim.

Saat negosiasi hampir setengah jam dengan Sarjim dan kawannya berlangsung alot, seorang aparat kepolisian terlihat berjalan mendekat ke tempat kami. Oknum berambut cepak dan mengenakan pakaian preman itu segera menanyakan keperluan kru Kiblat.net. Meski telah menyampaikan maksud dan menunjukkan identitas pers, anggota polisi itu tetap tak memperbolehkan kru Kiblat.net melanjutkan tugas jurnalistik.

“Untuk saat ini, tidak boleh melakukan wawancara. Karena keamanan sudah diserahkan ke kita, untuk menjaga kondusifitas. Jadi silahkan (pergi.red),” ujar oknum polisi itu.(kk/kn)