Beras Impor Menumpuk di Gudang Bulog Terancam Busuk

“Stok kita cukup sekitar 590 ribu ton, cukup sampai akhir tahun ini. Karena Jatim sekarang itu kalau dikaitkan dengan penyaluran di Jawa Timur yang selama ini dilayani Bulog itu sangat cukup, karena di jawa Timur saat yang namanya ‘Beras Sejahtera’ sudah tidak ada,” kata Hasyim saat dihubungi kumparan, Senin (4/3).

“Hanya untuk operasi pasar dan bencana alam. Jadi stok tersebut cukup untuk disalurkan di wilayah  Jatim itu sendiri,” imbuhnya.

Hasyim menambahkan, stok beras dalam gudang Bulog Jatim saat ini tetap didominasi oleh beras impor, yakni sekitar 450 ribu ton dari total beras sebesar 590 ribu ton.

“Yang lokal itu masih ada sekitar 140 ribu ton adalah beras pemberian dalam negeri kemudian kalau sisanya impor,” terangnya.

Hasyim menjelaskan, pihaknya bakal mengalihkan beras impor tersebut kepada daerah yang membutuhkan. “Untuk beras impor itu kita akan move lagi. Dipindahkan, misalnya, dipindahkan dari Jatim ke Papua, dari  Jatim ke Kalimalang, Jatim ke NTB,” ujarnya.

Kendati demikian, Hasyim mengungkapkan jika panen raya tiba, pihaknya siap memberi tempat untuk penampungan beras. Pihaknya, bakal mengalokasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk penyerapan beras lokal. “Dari segi tempat cukup, kita ada tempatnya gitu lah ya, kalau lagi panen besar ada tempatnya,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi pemampatan stok gudang beras, Bulog bakal melakukan Buy to Sell. Artinya, membeli beras kemudian langsung dijual.

“Karena dibeli untuk disimpan dikhawatirkan rusak karena pasarannya karena tidak ada lagi Raskin. Sudah tidak ada,” terang Hasyim. (kmpr)

 

BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm