Diusulkan Jadi Parpol oleh FX. Arief Puyuono, Ini Jawaban Ketum PA 212

Slamet mengatakan, sangat kecil kemungkinan PA 212 akan diubah menjadi partai politik. Ia mengklaim, PA 212 terlibat politik hanya untuk mendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Itu pun hasil keputusan Ijtimak Ulama.

Slamet menegaskan, PA 212 sedikit pun tak merasa kecewa ataupun senang atas peristiwa pertemuan antara Prabowo dan Joko Widodo untuk kali pertama seusai Pilpres 2019 pada Sabtu (13/7) lalu.

“Dengan pertemuan kemarin itu, kami senang juga enggak, kecewa juga enggak, biasa-biasa saja. Jadi enggak perlu dijawab atau ditanggapi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Umum Partai Gerindra Fransiskus Xaverius Arief Poyuono mengimbau para pendukung Prabowo yang kecewa supaya tersenyum saja untuk Indonesia, meskipun kesal dengan keputusan Prabowo bertemu Jokowi.

“Senyum Indonesia. Saya mengimbau kepada kawan-kawan, pendukung Pak Prabowo yang memang kecewa dengan pertemuan itu, kesal, tersenyum sajalah untuk Indonesia. Hatiku Indonesia, hatimu Indonesia,” kata Arief Puyuono.

“Kan Pak Joko Widodo juga orang Indonesia, berhati Indonesia. Pak Prabowo orang Indonesia, ya tidak ada yang salah dalam hal pertemuan ini. Semua untuk Indonesia,” lanjutnya.

Menurut Arief Puyuono, seluruh warga negara Indonesia seharusnya saling membantu, termasuk dengan Jokowi, demi membangun negara bersama.

FX. Arief Poyuono lantas menyarankan PA 212 untuk membentuk partai politik sendiri dan berhenti menghujat Prabowo.

“Ya saya mohon maaf lahir batin. Ya monggo saja untuk ke depannya PA 212 membentuk partai politik sendiri agar semua tujuan, visi, misi, perjuangan mereka bisa diasalurkan lewat partai politik,” terang Arief Poyuono. [sc]