Dua Pekan Dipegang Luhut, Pakar: Tak Ada Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Eramuslim.com – Hari ini adalah jatuh tempo perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Menko Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) di 9 provinsi prioritas selama dua pekan.

Dalam 2 minggu Luhut tangani corona tersebut, pakar epidemiologi menilai belum ada perbedaan signifikan kondisi sejak kasus pertama di Indonesia ditemukan awal Maret lalu.

“Secara epidemiologi enggak ada bedanya sebetulnya, artinya prevalensi kita masih tinggi, positivity rate kita masih tinggi, artinya belum ada perbedaan signifikan selama ditangani Pak Luhut,” kata ujar Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman saat dimintai pendapatnya oleh CNNIndonesia.com, Selasa (29/9).

Dicky mengatakan tren kasus positif masih terus meningkat ditambah dengan tren kasus kematian. Kondisi tersebut adalah konsekuensi logis dari tingginya laju positif (prevalensi) di masyarakat Indonesia.

Menurut Dicky apapun pengetatan yang dilakukan pemerintah terkait penanganan Covid-19, sebetulnya hasilnya baru akan terlihat pada dua pekan selanjutnya. Dengan demikian, sambung dia, kondisi saat ini pun tak bisa dibilang begitu saja sebagai intervensi langsung dari Luhut. Tapi, dari sudut cakupan tes risiko Covid-19 kepada masyarakat, dia menilai belum ada perkembangan.

“Jika dikaitkan dengan kinerja Satgas atau Pak Luhut dalam waktu 2 minggu baru bisa dilihat hasilnya dua minggu lagi, tapi kita lihat selama dua minggu ini cakupan tes spesimen belum ada peningkatan,” ucapnya.