Dua Pekan Dipegang Luhut, Pakar: Tak Ada Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia

Sebelumnya, selama 2 minggu Luhut tangani corona, tambahan kasus positif secara nasional tercatat tiga kali rekor berturut-turut pada 23-25 September. Tambahan kasus pada 23 September sebanyak 4.465, 24 September 4.634, 25 September 4.823.

Tiga hari selanjutnya pada 26-28 September, tambahan kasus covid-19 mengalami penurunan, meski masih berada pada rentang 3.500-4000 kasus dalam sehari. Tepatnya 4.494 (26/9), 3.874 pada (27/9), dan 3.509 kasus pada (28/9).

Tapi, tak dipungkiri penurunan pada tiga hari terakhir itu dipengaruhi pula jumlah pengetesan spesimen harian yang kerap menurun di akhir pekan. Itu diamini pula oleh Epidemiolog dari Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane. Sehingga, kata dia, angka kasus positif terlihat menurun, padahal testing harian juga menurun.

“Coba dilihat kapasitas lab apa turun? Biasanya sabtu-Minggu-Senin ada penurunan semuanya, pemeriksaan lab, jumlah kasus,” ujar Masdalina.

Selama sepekan terakhir, tes spesimen harian berada di angka 20.000 dalam sehari. Tes spesimen terendah pada 27 September sebanyak 20.800 orang/hari.

Dalam sepekan terakhir, pengetesan spesimen terbanyak sebesar 31.065 orang/hari yakni pada 22 September, dan 34.786 orang/hari pada 24 September.

Bukan Target Waktu, Tapi Target Langkah

Menurut Masdalina, pimpinan pemerintah yang menangani Covid-19 tidak hanya memberikan target waktu, tapi juga menjelaskan secara rinci langkah apa yang akan ditempuh untuk menurunkan angka kasus positif.

“Harus dievaluasi apakah targetnya tercapai? selain itu bagaimana cara menurunkannya? Jangan sampai mengambil cara mudah, misalnya kita mengurangi pemeriksaan spesimen ke komunitas. Mungkin ya kasus akan turun, tapi bukan itu cara yang terbaik,” kata Masdalina.

“Yang terbaik adalah peningkatan testing dengan tepat sasaran, kemudian karantina (isolasi) sehingga mata rantai terputus. Di masyarakat bagaimana supaya terapkan 3M di agar rantai penularan terputus,” imbuhnya.

Mandat waktu yang diberikan Jokowi pada 15 September lalu kepada Luhut genap pada hari ini. Mandat itu memberi waktu dua minggu Luhut tangani corona di sembilan provinsi prioritas. []