IDI: Dalam Sebulan 11 Dokter Meninggal karena Corona

Halik menyatakan IDI memberikan apresiasi kepada sejawatnya yang telah berpulang serta memberikan dukungan moral bagi dokter lain yang saat ini masih berperang melawan pandemi covid-19.

“Kami akan memberikan apresiasi khusus kepada teman-teman sejawat yang sudah mengabdi terkait pandemi covid-19 ini,” kata Halik.

Halik berharap ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis di setiap Rumah Sakit (RS) bisa terjamin ketersediaannya. Pasalnya tim medis dari daerah manapun rentan terpapar mengingat transmisi lokal covid-19 yang menyebar di berbagai Provinsi Indonesia.

“Tidak ada RS lagi yang tidak berpotensi untuk terpapar, karena semua RS kan melayani masyarakat, tidak ada yang tidak melayani,” Ungkap Halik.

Halik juga meminta kepada Pemerintah Pusat untuk membuka data tim medis yang meninggal sebagai bentuk transparansi dan juga agar pihaknya dapat memberikan anjuran juga apresiasi khusus lebih lanjut.

“Pemprov DKI Jakarta selalu mengumumkan terkait tenaga kesehatan terpapar covid-19 juga yang meninggal. Nah, secara nasional mungkin diperlukan juga,” terang Halik.

“Kami mendukung tenaga kesehatan datanya dibuka sehingga kami juga bisa memberikan anjuran kepada teman-teman sejawat,” tambahnya.

Pandemi covid-19 terus memakan korban jiwa di Indonesia. Data pemerintah pusat per Selasa (31/3), tercatat 1528 orang dinyatakan positif covid-19, di antaranya 136 orang meninggal dan 81 orang sembuh. (*end)