Infrastruktur Sangkuriang, Bikin Jokowi Meriang

Dampak lain yang sangat serius dari monopoli proyek infrastruktur oleh BUMN adalah bangkrutnya ribuan kontraktor swasta.  Wakil Ketua Umum III Gapensi Bambang Rahmadi mengatakan, jumlah anggotanya mengalami penyusutan tajam. “Di era Pak Jokowi banyak kontraktor yang gulung tikar. Ini kan penugasan semua,” katanya.

Anggota Gapensi yang semula berjumlah 70-80 ribu, kini tinggal sekitar 35 ribu. Nestapa mereka kian bertambah karena penyaluran dana pemerintah ke desa-desa, tidak dikontrakkan.

Bisa dibayangkan berapa jumlah pengangguran baru tercipta akibat program infrastruktur Jokowi.

Cerita tentang infrastruktur Jokowi ini mengingatkan kita pada kisah legenda Bandung Bondowoso-Loro Jonggrang di Jawa Tengah, dan Sangkuriang-Dayang Sumbi di Jawa Barat.

Bandung Bondowoso diminta membangun seribu candi dalam satu malam sebagai syarat untuk meminang Loro Jonggrang. Sementara Sangkuriang diminta membuat perahu dan danau dalam satu malam,  sebagai syarat untuk menikahi Dayang Sumbi yang nota bene ibunya sendiri.

Singkat cerita keduanya gagal memenuhi target, karena adanya manuver dari Loro Jonggrang dan Dayang Sumbi. Bandung Bondowoso dan Sangkuriang gagal menikahi dua wanita pujaan hatinya.

Bagaimana  dengan nasib Jokowi? Dia juga punya target untuk menyelesaikan proyek infrastrukturnya sebagai salah satu jualan utamanya agar terpilih kembali menjadi presiden. Waktunya lima tahun.

Beda dengan Bandung Bondowoso dan Sangkuriang yang berusaha menaklukkan seorang wanita, Jokowi harus menaklukkan hati 192 juta pemilih.