Inilah Nama Anggota DPRD DKI Yang Pelesir ke LN Pakai Uang Rakyat

226144_07463910102014_dprd_dkiEramuslim.com – Bukan cuma DPR yang suka melakukan kunjungan ke luar negeri, penyakit ini menular juga ke DPRD DKI Jakarta. Sebanyak 13 anggotanya, terhitung 25-29 April melaksanakan program kunker ke sister city di Jepang, Korea dan China. Otomatis, apa yang dilakukan mereka jadi sorotan publik pasca ramainya proyek Reklamasi Teluk Jakarta. Di dunia maya, netizen mengkritik aksi mereka.

Mereka yang berangkat ke Jepang yakni: Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi (Fraksi PDIP), anggota Komisi B Nasrullah (Fraksi PKS), Abdul Ghini (Fraksi Gerindra) dan Maman Firmansyah (Fraksi PPP). Ke Korsel ada Santoso, Ketua Komisi C (Fraksi Demokrat-PAN), Fajar Sidik, anggota Komisi A (Fraksi Gerindra), Syarifudin, anggota Komisi E (Fraksi Hanura), Hasan Basri Umar, anggota Komisi E (Fraksi NasDem) dan Tubagus Arief, anggota Komisi E (Fraksi PKS).

Sementara yang ke China, Lucky Sastrawiria, angota Komisi A (Fraksi Demokrat-PAN), Hasbiallah, anggota Komisi D (Fraksi PKB), Yuke Yurike, anggota Komisi B (Fraksi PDIP) dan Zainuddin, anggota Komisi D (Fraksi Golkar).

Sekretaris Dewan DKI Muhammad Yuliadi, mengatakan, kunjungan ke luar negeri itu tidak berwujud kunjungan kerja, melainkan program sister city (seperti studi banding melihat kemajuan sebuah kota di negara tetangga). Tujuan sister city di tiap negara pun berbeda. Ke Korsel, tujuannya mengamati pengembangan smart city, cyber Park dan tanggul laut. Ke Cina, sebagai bentuk kerjasama bidang olahraga, seni dan kebudayaan. Sementara ke Jepang, untuk mengamati penanganan sampah dan transportasi. “Itu program sister city, beda lagi sama kunker,” ujar Yuliadi di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.

Menurutnya, program kunjungan ke sister city sudah tercatat dalam rencana kerja tahunan. Setiap tahun, anggota DPRD DKI melakukan kunjungan sebanyak 2 kali. Kunjungan sister city bulan ini merupakan yang pertama. Tahun lalu, anggota DPRD DKI tidak melaksanakan kunjungan itu.

Terlepas dari manfaat dan tujuan legislator DKI ke luar negeri, netizen seperti kompak tidak setuju. Di jagat Twitter, tweeps mengganggap kunjungan ini hanya plesiran semata. Akun @saktirevolusi bahkan mengibaratkan kunjungan ke luar negeri seperti wabah penyakit. “DPRD DKI sepertinya kena penyakit kunker ke luar negeri nih.. Kurang piknik ya..Ha..Ha,” cuitnya.

Tidak sedikit netizen mencibir aksi dewan ini hanya untuk pemuas nafsu jalan-jalan saja. “Uang pajak kita dipakai buat bayar jalan-jalan anggota dewan terhormat….miris…kita capek kerja mereka yang jalan-jalan…perlu ditinjau ulang DPRD DKI ini,” cuit @ivan_d_ricky. Senada dengan @pepen_BraVo. “Jalan-jalan, selfie-selfie lalu pamer di instagram,” cuitnya.

Lebih tajam lagi, @berudutua menganggap kunjungan ini bagian cara dewan meraup uang lebih. “Ini jelas cuma jalan doang juga dapet uang saku seribu dollar lumayan udah susah ngembat APBD,” kicaunya. Ada juga yang menganggap jalan-jalan ke luar negeri ini untuk cari hiburan sebelum berurusan dengan KPK. “Yuuk rame-rame jalan-jalan…Sebelum ditangkap kpk,” cuit @gaber_burut.

Ada juga tweeps yang berkelakar. Akun @rinyastuti berpendapat, kepergian dewan sebaiknya hanya digratiskan tiket pergi saja, agar tidak kembali lagi ke Jakarta. “Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan dan pakai tiket sekali jalan aja,” cuitnya. Sementara, @iiwan15147 menyarankan agar setiap kunjungan dewan ke luar negeri dibuatkan laporan jelas kepada rakyat. “Harus ada laporan pertanggungjawaban kunker ke rakyat DKI karena dana berasal dari APBD (dari pajak). Kalau tidak ada hasil laporan, maka itu sama saja jalan-jalan plesiran!,” cuitnya. Disambut @didot1899, “berani didokumentasiin kaga?” tantangnya. (ts/rmol)