Inilah Pidato Lengkap Gubernur DKI Anies Baswedan

Sebuah kearifan lokal dari Minahasa mengingatkan, Si tou timou tumou tou. Manusia hidup untuk menghidupi orang lain, menjadi pembawa berkah bagi sesama.

Sebuah pengingat bagi semua manusia, namun terutamanya bagi para pemimpin. Mohammad Husni Thamrin, seorang putra terbaik Jakarta pernah mengatakan, Setiap pemerintah harus mendekati kemauan rakyat. Inilah sepatutnya dan harus menjadi dasar untuk memerintah. Pemerintah yang tidak mempedulikan atau menghargakan kemauan rakyat sudah tentu tidak bisa mengambil aturan yang sesuai dengan perasaan rakyat. Ucapan Husni Thamrin ini terpatri dalam patungnya yang berdiri di Lapangan Monas di hadapan kita ini.

Saudara-saudara semua, perjuangan kita ke depan adalah perjuangan untuk mewujudkan gagasan, kata dan karya yang selama ini telah kita tekadkan. Dengan tak henti memohon pertolongan kepada Yang Maha Memberi Pertolongan, mari kita bersama berikhtiar mewujudkan Jakarta yang maju setiap jengkalnya, dan bahagia setiap insan di dalamnya.

Tanah Air Indonesia adalah karunia Allah SWT. Ciptaan Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bangsa ini diberikan keindahan dan kekayaan Alam yang tiada tandingnya. Ya, alam Indonesia adalah ciptaan Tuhan, tapi desa, kota dan negara di tanah ini adalah ciptaan manusia. Tuhan menciptakan alam, manusia membentuk kota. Bagaimana kota kita sepenuhnya kembali pada diri kita semua.

Semoga Allah SWT membantu ikhtiar kita, melindungi ibu kota, menjadikannya wilayah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,serta menurunkan keberkahan bagi setiap warganya. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Tiada usaha, kekuatan, dan daya upaya selain dengan kehendak Allah.

Wallahu muwafiq ila aqwamith thoriq, billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

[kl/rol]

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-karya-fenomenal-hamka-sejarah-umat-islam.htm