Politikus partai Demokrat, Rachland Nashidik juga turut memberikan komentar yang ia kaitkan dengan tagar 2019 ganti presiden hingga kasus Reza Chalid.
Ia juga menambahkan pesan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar turut menangani kasus ini.
Rumah Mardani Ali Sera dilempar molotov. Mobil Neno Warisman dibakar. Mereka "galak" mengampanyekan #2019GantiPresiden. Moga-moga bukan karena itu, Pak Jokowi diam saja. Setelah juga diam seribu bahasa ketika acara yang beliau bawakan dihadiri Pak Reza Chalid, "Papa minta saham".
— Rachland Nashidik (@rachlannashidik) July 21, 2018
“Rumah Mardani Ali Sera dilempar molotov. Mobil Neno Warisman dibakar. Mereka “galak” mengampanyekan #2019GantiPresiden. Moga-moga bukan karena itu, Pak Jokowi diam saja. Setelah juga diam seribu bahasa ketika acara yang beliau bawakan dihadiri Pak Reza Chalid, “Papa minta saham.” tulis Rachland melalui Twitter @RachlanNashidik.
Sementara itu, Penggiat sosial media sekaligus Director Centre for Strategic and Policy Studies (CSPC), Prijanto Rabbani juga mengkaitkan dengan kasus Mardani Ali Sera yang sama-sama penggerak 2019 ganti presiden.
https://twitter.com/PrijantoRabbani/status/1020473391231332352
“Setelah rumah @MardaniAliSera dilempar bom molotov, kini mobil Neno Warisman diledakkan. Teror kepada penggerak gerakan #2019GantiPresiden?,” tulis Prijanto Rabbani.
Selain itu, ia juga kembali mengingat teror yang juga terjadi pada pasangan calon gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said dan Ida Fauziah. Prijanto mengatakan jika sejumlah teror yang diberikan tersebut adalah cara berpolitik yang jauh dari beradab.
https://twitter.com/PrijantoRabbani/status/1020477413661106176
“Jadi teringat kembali…Fitnah yang ditebar saat Pilkada Jateng yang menimpa @sudirmansaid dan @idafauziyah. Teror kepada @MardaniAliSera dan Neno Warisman adalah cara berpolitik yang jauh dari beradab,” tambah Prijanto. (tn)