Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan Harus Bertanggungjawab Atas Terbakarnya 3 Mahasiswa IMM Dalam Unjuk Rasa di Medan

mahasiswa-muhammadiyah-terbakar-tribun-medancom_20150606_144359
Mahasiswa IMM Terbakar dalam demo kemarin (foto:Tribun Medan)

Eramuslim.com- Polisi kian beringas.Kapolri Jenderal Badrodin Haiti diminta untuk segera mencopot Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo dan Kapolresta Medan AKBP Mardiaz Kusin Dwihananto.

“Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan harus bertanggung jawab atas kejadian yang mengakibatkan tiga kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menderita luka bakar,” ujar Ketua Umum DPD IMM Sumut Qahfi Romula Siregar, Minggu (7/6).

Aksi demonstrasi yang dilakukan IMM Kota Medan di Jalan Balaikota Medan, Sabtu (6/6) kemarin berakhir bentrok, dan mengakibatkan tiga kader IMM Medan terbakar di bagian tubuh, dan harus dirawat intens di Rumah Sakit Pirngadi Medan. Yang mengalami luka bakar paling parah adalah Muhammad Riswan Aswadi, sedangkan dua mahasiswa lainnya, Aulia Asmul Fauzi dan Sapta Lestari mengalami luka bakar di wajah dan kaki.

Menurut Qahfi Romula, kejadian itu terjadi, karena Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan tidak mampu menertibkan anggotanya di lapangan.

“Kapolri harus segera melakukan evaluasi atas kinerja kepolisian di Sumut dan Kota Medan. Kalau tidak, harus menunggu berapa lagi korban baru? Evaluasi dilakukan bukan untuk mencari kambing hitam atau mencari siapa yang salah dan yang benar dibalik kasus ini, tapi evaluasi itu dilakukan untuk mengetahui apa sebenarnya yang menjadi masalah. Jadi harus dievaluasi,” tegasnya.

Qahfi Romula menambahkan, kejadian yang menimpa tiga kader IMM ini merupakan bukti bahwa Polisi bukan sebagainya pengayom masyarakat. Dalam UU No 9/2008 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di depan umum. Jadi kenapa saat kader IMM menyampaikan pendapat tentang aksi solidaritas terkait penembakan kader IMM di Jakarta, malah dilarang dan berakhir tragis bagi tiga kader IMM.

“Jika hari ini yang menjadi korban adalah kader IMM bisa jadi besok besok organisasi mahasiswa dan masyarakat yang lain bisa jadi korban, oleh karena itu tiada kata lain selai copot Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan,” tegas Qahfi Romula.(rz)