Berkisah Kisah Nyata: Azab Zina di Balik Bencana Garut

kakek: Iya nak, tolong ambilkan minum. saya haus, dari semalam belum dapat minum. Akhirnya saya ambilkan air untuk kakek itu.

Kakek itu mulai mengajak bicara, dan sudah tidak berkaca-kaca lagi, hanya menyisakan merah dimatanya.

kakek: Nak, terima kasih sudah datang membantu kampung kami. Kalau bukan dengan izin Allah, mungkin kami tidak ada yang membantu. Karena kampung ini terlalu banyak dosa.

saya: Allah sudah mengaturnya kek, Ini pelajaran untuk saya, agar senantiasa berbuat baik kepada sesama, termasuk kakek.

kakek: Bukan, bukan itu maksud saya nak. Berbuat baik kepada sesama itu harus. Tapi ada sesuatu dibalik banjir besar ini.

saya: Iya kek, apa tuh kek? Saya hanya liat di berita, bahwa air dari dua sungai tumpah ke kampung.

kakek: Coba kau liat dari jembatan, dari jembatan ke sungai jaraknya sangat jauh. Tidak masuk akal kalau air sungai bisa tumpah ke kampung kami.

saya: Ya, saya sudah lihat dari jembatan. Tapi memang karena mungkin hujan yang begitu deras membuat luapan yang dahsyat.

kakek: Mungkin saja. Tapi, selama saya tinggal disini. Ada satu hal yang membuat saya sedih. Bahkan murka.

saya: Kenapa kek? Boleh saya tau?

kakek: Jangan kamu kira kampung yang jauh dari perkotaan bebas dari zina. Zina disini sangat marak. Bahkan, kampung ini tempat yang aman untuk anak muda berzina.

saya: Hemmmmm

Kakek itu melanjutkan ceritanya,

Kakek: Di sini, di sungai ini. Sudah terlalu banyak bayi-bayi tak berdosa dibuang. Dibantu oleh bidan-bidan kampung yang tidak bertanggung jawab membantu proses aborsi. Di sini kami kekurangan Ustad yang menasihati kami. Itulah yang membuat kebanyakan orang dikampung ini jauh dari Allah yang akhirnya membuat mereka tidak takut berbuat maksiat.

Bersyukurlah mereka yang masih terjangkau oleh FPI (Front Pembela Islam), walaupun mereka terlihat seolah garang, tapi yang mereka lakukan benar. Membasmi kemaksiatan. Saya teringat hadits Rasulullah, kalau ada orang berzina, radius 40 rumah terdekat dengan pelaku zina bisa terkena efek azab dari Allah. Itulah kenapa Allah meluluhlantakan kampung kami.