Kyai NU Ini Ajak Pengurus PPP Tobat Politik Nasuha

Dan hendaklah PPP mencabut kerjasama dan dukungannya terhadap PDIP, yaitu partai yang selama ini ‘alergi’ dengan pelaksanaan Syariat Islam secara legal formal dalam aturan undang-undang negara.

Jika PPP tidak bertobat, maka jangan salahkan jika umat Islam akan terus menggembosi PPP di setiap perkumpulan mereka, karena menilai PPP sebagai partai pengkhianat umat Islam.

Sebenarnya, bagaimana pandangan Pak Kiai dengan PPP saat ini?

Pertama, sejak PPP ada keributan dalam internal mereka (PPP kisruh dan terbaru dua menjadi kubu Djan Faridz dan M. Romahurmuziy), umat Islam di arus bawah menjadi tidak tenang. Apalagi sesungguhnya umat Islam tidak mengenal backround di balik siapa Djan Faridz dan M. Romahurmuziy itu.

Tetapi tidak mengapa, sesungguhnya umat di grass root, saya lihat tidak begitu menutuntut backround keduanya. Yang mereka tuntut cuma satu saja, seharusnya mewakili aspirasi umat Islam. Lha ini, sudah konflik, kedua-duanya berebut pengaruh Kiai Maimoen Zubeir.

Kedua, jujur, akhir-akhir ini, PPP kurang dekat dengan umat Islam. Mereka hanya datang mencari simpati umat tatkala hendak Pilkada atau Pemilu. Terbukti, kasus di mana PPP justru memilih musuh umat Islam, yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ini tidak bisa diterima. Itulah yang saya sampaikan ke Mas Romi apa adanya.

Dengan semua langkah PPP selama ini, apa ia masih partai Islam?

Kami lihat faktanya saja. Sampai saat ini PPP masih mengaku partai Islam bahkan menggunakan logo Ka’bah. Jika tidak mau menyebut diri partai Islam, sebaiknya pakai logo Monas (Monumen Nasional) saja.