Masjid Al Munawwaroh Diteror, Ustadz Abu Jibril Difitnah

Perang melawan terorisme arahan Amerika (the war against terrorism) yang pada hakikatnya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin mulai menampakkan wajah aslinya. Setelah teror dan tindakan tidak mengenakkan dilancarkan kepada akhwat (wanita muslimah) bercadar, pria berjenggot dan bercelana ngantung, kini, masjid diteror dan ustadz pun difitnah.
Kamis malam (20/8) masjid Al Munawaroh yang sedang mengadakan pengajian rutin, diteror sekelompok massa. Ratusan polisi, petugas dalmas bersenjata lengkap ikut diturunkan. Ustadz Abu Jibril yang selama ini aktif mengajar di masjid Al Munawaroh pun difitnah. Gejala apa ini ?

Kronologis Persitiwa

Sebuah surat berkop Majelis Ta’lim “Nurul Munawwar”, yang beralamat di Jalan Arjuna, no: 70, Komplek Witana Harja Blok C, Pamulang, disebarkan kepada masyarakat, terutama pengurus masjid, musholla & Majlis Ta’lim, di komplek Witana Harja. Dalam surat undangan tersebut tercantum bahwa acaranya adalah Undangan Silaturahmi dalam Rangka Mencegah Berkembangnya Faham Wahabi Radikal sebagai Antisipasi Terorisme.

Menurut sumber Arrahmah.com yang mengikuti acara yang dilaksanakan pada Selasa Malam (18/8) tersebut, Ustadz Abdurrahmah Assegaf (yang namanya mencuat karena menunjuk Nur Hasbi, alumni Pesantren Ngruki, sebagai orang yang melakukan peledakan di Hotel JW Marriot & Ritz Carlton, Jum’at, 17 Juli 2009, dan teryata tidak terbukti) banyak memfitnah Ustadz Abu Jibril. Bukan silaturahmi yang dikedepankan melainkan luapan kebencian dan dendam pribadi tendensius yang dialamatkan ke Ustad Abu Jibril

Menurut sumber Arrahmah.com, Ustadz Abdurrahman Assegaf, di dalam forum pertemuan tersebut sudah mengancam akan menyerbu masjid Al Munawaroh untuk kemudian mengambil alih. Dia juga mengerahkan para peserta yang hadir untuk mempersiapkan diri. “Ane udah engga sabar nih mau yasinan di masjid Al Munawaroh. Ente-ente semua siap-siap deh, kita mau nyerang Munawaroh.” Begitu ungkapnya.

Ustadz Abdurrahman Assegaf yang mengaku dan sering dipanggil habib ini juga secara khusus mendiskriditkan dan menfitnah Ustad Abu Jibril. Mulai dari asal usul beliau yang bukan asli Pamulang, menyuruh lurah untuk mencabut KTP beliau, hingga menghina jenggot beliau yang katanya Cuma 7 lembar itu. Ustdadz Abdurrahman ini juga memfitnah Pesantren Ngruki sebagai pesantren yang lulusannya adalah ahli bom, lalu mengatakan bahwa cadar itu harusnya hanya untuk wanita-wanita di Arab saja, bukan di sini, karena untuk menutup dari debu. Singkatnya dalam forum tersebut Ustadz Abdurrahman Assegaf hanya berbuat kebohongan dan memfitnah Ustdaz Abu Jibril.

Ustad Abu Jibril : Itu Kebohongan & Fitnah

Keesokan hari, Jum’at (21/8), Arrahmah.com mengklarifikasi masalah ini langsung ke Ustadz Abu Jibril. Beliau yang baru pulang dari berdakwah ke Padang mengatakan bahwa semua ucapan Ustadz Abdurrahman Assegaf adalah kebohongan dan fitnah. Kita tidak pernah mencerca tahlil dan yasin. Kalau ada yang mau tahlil dan yasin, silahkan dia menjalankannya, kalau dia menyakininya. Maka isu yang dilemparkan ini adalah fitnah dan kebohongan.

Ustaz Abu Jibriel (hafizahullah)

Perlu juga diketahui, sambung Ustadz Abu Jibril, masalah ini tidak pernah muncul sebelumnya. Pengurus masjid Al Munawaroh pernah duduk bersama dia (Ustadz Abdurrahman) dan dia berjanji untuk menjaga terlaksananya ibadah di masjid Al Munawaroh, mengikuti sunnah Rosul di dalam masjid. Tetapi dia sengaja mencari dan memanfaatkan isu terorisme, dengan mengatakan atau beralasan mau membasmi teroris yang sudah mulai bersarang di witana harja, sebagaimana yang dia ungkapkan sehari sesudah ledakan di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Jadi isu tahlil dan yasinan, sebagaimana yang beredar, hanya merupakan kedok untuk memojokkan kita.

Ustad Abu Jibril melanjutkan, mungkin juga ada demdam atau kebencian pribadi kepada masjid Al Munawaroh, atau kepada Ustad Abu Jibril. Menurut pengurus masjid, sudah lama Ustadz Abdurrahman ini berkehendak untuk ‘masuk’ ke masjid Al Munawaroh, tetapi ditolak oleh pengurus masjid. Sementara itu, Ustadz Abu Jibril yang memang merupakan pendatang di Witana Harja malah dapat diterima pengurus masjid dan warga.

Jadi, apa yang dilakukan ini, adalah satu bentuk rekayasa untuk menyingkirkan kita dari masjid, agar dia leluasa untuk menyampaikan bid’ahnya di masjid. Hubungan kita selama ini baik, di hari raya, kita silaturrahim, ke rumah dia, namun nampaknya dia memanfaatkan momentum, di saat ini, untuk kembali menguasai masjid, lanjut Ustadz Abu Jibril.

Disamping itu, Arrahmah.com juga memiliki rekaman ceramah Ustadz Abdurrahman Assegaf ketika menemui gerombolan dari BMB (Barisan Muda Betawi) persis di samping Masjid Al Munawaroh. Dalam ceramah singkat itu, terlihat banyak fitnah dan juga kebohongan yang direkayasa dengan memanfaatkan momen perang melawan terorisme, yang akhirnya malah terror kepada masjid dan fitnah kepada Ustad Abu Jibril. Ironis! (fq/arrahmah)