Media Asing: Jumlah Penguburan di Jakarta Jauh Lebih Tinggi dari Angka Kematian Resmi Corona

Angka penguburan bulan Maret untuk Jakarta adalah yang tertinggi sejak data tersebut mulai dikumpulkan satu dekade yang lalu. Hampir sepertiga lebih tinggi dari bulan mana pun dalam periode itu.

Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pada waktu itu, “Saya kesulitan untuk menemukan alasan lain selain kematian akibat Covid-19 yang tidak dilaporkan.” Namun Anies tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar hari ini.

Angka penguburan di bulan April turun hanya sedikit meskipun banyak orang yang telah meninggalkan Jakarta, untuk pulang ke desa asal mereka pada tiga minggu pertama bulan itu.

Seorang juru bicara untuk Pemerintah Provinsi Jakarta menolak untuk menjawab pertanyaan tentang data penguburan dan jumlah orang yang telah meninggalkan kota.

“Kami tidak memiliki data harian untuk mendapatkan tren yang tepat. Namun, dikurangi migrasi keluar, itu belum melambat,” kata seorang ahli epidemiologi di Jakarta, yang minta untuk tidak diidentifikasi.

Pemerintah memberlakukan ‘lockdown setengah hati’ yang disebut Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) di Jakarta pada bulan Maret. Mereka menutup sekolah dan beberapa sektor bisnis.

Pada 24 April, perjalanan ke luar kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dilarang keras, sebagai upaya untuk mencegah lebih banyak orang yang mudik dan keluar dari wilayah Jabodetabek.

Indonesia mencatatkan 10.551 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, kata Yurianto pada hari Jumat. Namun, tinjauan Reuters terhadap data dari 16 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa minggu ini lebih dari 2.200 orang meninggal dengan gejala akut Covid-19 tetapi tidak dicatat sebagai korban penyakit ini. (*end)