Menteri Agama Dinilai Lebih Sibuk Urusi Radikalisme ketimbang COVID-19 di Pesantren

“Kebanyakan statemen Menag lebih pada radikalisme. Perjuangan insentif ini pun baru ada setelah didesak-desak publik,” kata Gus Rozin kepada wartawan, Jumat  (24/7).

Mantan Staf Khusus Presiden Jokowi bidang Keagamaan itu memandang, selama ini Menag hanya fokus mengampanyekan tentang bahaya radikalisme.

“Jadi, sejauh yang kita tahu, sejak awal konsen Menag terhadap problem dan peningkatan mutu pendidikan Islam secara umum belum banyak kelihatan,” jelas orang dekat Ketum PBNU Said Aqil Siroj itu.

Fachrul Razi dilantik menjadi Menteri Agama oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019 lalu di Istana Negara, Jakarta. Belum ada sebulan menjabat, Fachrul Razi telah menggulirkan beberapa pernyataan yang kemudian memancing kontroversi.

Di masa pandemi ini pun dinilai tidak serius terhadap upaya penanganan Covid- 19 di pesantren. Menteri Agama pengganti Lukman Hakim Syaifudin ini bahkan belum pernah terjun langsung ke lapangan, khususnya ke pesantren terdampak Covid-19.

Seharusnya, menurut Gus Rozin, semua pihak memberikan perhatian serius terhadap pesantren, khususnya yang terdampak Covid-19.

“Perkembangan akhir-akhir ini perlu dijadikan perhatian semua pihak dengan serius,” kata Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda ini. (*)