Muncul “Mie Dajjal”, Umat Islam Diserukan Beri Nama yang Baik Bagi Makanan

Rasulullah memiliki kebiasaan mengganti nama yang buruk menjadi nama yang baik. Karena pada hari kiamat nanti kita semua akan dipanggil dengan nama kita. Seperti sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil nanti pada Hari Kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka, perbaguslah nama-nama kalian.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ad-Darimi)

Ustaz Ade Chalifah juga menyebutkan dalil lain terkait nama-nama yang memiliki makna buruk. Pada Surah Al-A’raf Ayat 180, Allah bersabda:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Surat tersebut menjelaskan Allah memiliki nama-nama yang baik, maka berdoa dan meminta kepada Allah dengan nama baik itu. Dan tinggalkan orang-orang yang menyebut nama-nama Allah dengan tidak semestinya.

Berkaca dengan penjelasan dari Surat Al-Araf ayat 180, dalam kehidupan kita harus seperti itu. Dalam menamai sesuatu alangkah baiknya dengan nama yang baik-baik karena nama adalah salah satu bentuk doa atau harapan.

“Apapun yang berkaitan dengan setan, itu ujungnya tidak berkah,” tutup Ustaz Ade Chalifah.(ito/okmuslim)