Mustofa Nahra: Satu Orang Bisa Pesan Banyak Karangan Bunga Kok, Yang Penting Bayar…

Pesan dukungan yang tertulis di karangan bunga tersebut sebagian tak hanya ditujukan kepada TNI, melainkan juga kepada Polri.

Dukungan diungkapkan melalui berbagai ekspresi, yang umumnya lucu-lucu.

“Bunyi karangan bunga, lucu-lucu. Kalau saya jadi atasan, saya gak mudah percaya ini kiriman serius,” kata Mustofa.

Ada sebuah judul berita di salah satu media online: Merasa Dicatut! AMAN Bantah Kirim Karangan Bunga Dukungan ke Pangdam Jaya.  Menanggapi judul berita yang dia unggah ke media sosial, Mustofa mengekspresikan perasaannya dengan menulis:

Dalam laporan Antara, ratusan karangan bunga dari berbagai kelompok masyarakat menghiasi pagar Markas Kodam Jaya.

“Ada bunga ucapan selamat untuk dukungan kepada Pangdam Jaya dan Polda Metro Jaya. Ini adalah bentuk dukungan juga ke polisi dan TNI,” kata Dudung.

Karangan bunga berukuran rata-rata 1,5 x 2,25 meter berdiri di sepanjang pagar halaman Makodam Jaya sepanjang lebih kurang 500 meter.

Karangan bunga tersebut dikirim oleh berbagai kelompok masyarakat mulai dari paguyuban warga di Jakarta, akademisi, komunitas literasi, hingga kalangan artis Ibu Kota.

Dudung mengatakan dukungan masyarakat justru semakin meningkat setelah dirinya memerintahkan pasukan untuk mencabut seluruh spanduk dan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.

“Pada dasarnya saat pencabutan baliho sudah dilakukan Satpol PP, polisi dan TNI. Sekarang situasi sudah aman. Harapan masyarakat yang selama ini resah sekarang dukungan luar biasa. Kita minta dukungan itu untuk melaksanakan tugas memberikan rasa aman kepada masyarakat,” katanya.

Meskipun tindakan penertiban spanduk oleh TNI menuai kontroversi masyarakat, namun Dudung menganggap mereka yang mengkritik TNI tidak paham dengan substansi permasalahan yang ada.

“Kritikan itu sedikit, dukungan lebih banyak. Yang kritik tidak tahu ceritanya. Penertiban itu sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri dan Satpol PP. Yang turunkan Satpol PP, FPI minta naikkan lagi. Mereka siapa? Pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka,” ujarnya.