Ribuan Muslim Bekasi Lakukan Long March ke Jakarta Pukul 02.00 WIB

istiqlal-malam-iniEramuslim.com – Tak mau kalah dari umat Islam Ciamis, massa aksi damai 212 dari Kota Bekasi, Jawa Barat juga akan berjalan kaki ke lokasi aksi damai di Monumen Nasional (Monas) Jakarta. Warga berangkat dari titik kumpul Masjid Darul Mukhsinin, samping fly over Kranji, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bekasi, Jumat (2/12) pukul 02.00 WIB dini hari.

Koordinator lapangan untuk longmarch Aksi 212 dari Masjid Darul Mukhsinin Kota Bekasi, Zaenal Abidin mengatakan lokasi ini merupakan titik kumpul yang paling strategis dari Kecamatan Medansatria, Bekasi Barat, Bekasi Utara, dan Bekasi Timur. Puluhan warga sudah mulai berkumpul di masjid pada pukul 23.00 WIB tadi.

“Kami targetkan jam 02.00 WIB dini hari sudah berangkat. Rute yang akan kami lalui dari jalan layang ini ke arah Pulogadung, Cempaka Putih, Senen, kemudian baru ke Monas. Kami targetkan subuh sudah sampai di Jakarta,” tutur Zaenal Abidin, kepada Republika.co.id, Kamis (1/12) malam.

Zaenal menyatakan, massa longmarch dari Kota Bekasi menargetkan sudah harus sampai lokasi pada waktu subuh supaya bisa masuk ke dalam Monas. Ia khawatir kawasan Monas sudah tidak muat lagi setelah lewat subuh. Umat Islam Bekasi yang notabene terdekat dari Jakarta menurutnya tentu berharap bisa masuk ke dalam Monas.

Sejak Kamis (1/12), bantuan logistik sudah mulai berdatangan dari masyarakat sekitar. Ia menambahkan, panitia aksi telah mempersiapkan logistik ala kadarnya, berupa air mineral, nasi bungkus, snack, dan kue-kue. Tenaga medis dan obat-obatan sedang diupayakan dari salah satu lembaga medis.

“Itu semua sumbangan dari masyarakat,” ucap Zaenal. Panitia juga menyiapkan mobil ambulans untuk mengantisipasi peserta aksi yang kurang sehat. Ia memgimbau seluruh peserta aksi agar senantiasa mengedepankan rambu-rambu dan aturan yang ada, serta menjauhi tindak kekerasan.

Zaenal menegaskan, aksi damai 212 dilakukan untuk menegaskan tuntutan yang sama. Umat Islam meminta agar Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera ditangkap dan dipenjarakan atas dugaan penistaan agama. Menurut Zaenal, pemerintah harus memperlakukan Ahok sama dengan penista-penista agama yang lain.

Selama ini penista agama ditangkap, baru dilakukan proses hukum. Ahok sudah dinyatakan tersangka, akan tetapi belum juga dipenjara. Zaenal menegaskan umat Islam tidak mempunyai kepentingan lain selain meminta penista agama ditangkap sesuai prosedur hukum.

“Tuntutan kita hanya satu. Ahok segera ditangkap dan dipenjarakan karena statusnya sudah tersangka sebagaimana tuntutan ulama-ulama MUI,” ujar Zaenal. Hingga larut malam tadi, sejumlah warga Kota Bekasi juga tampak bergerombol menunggu di sepanjang rute yang akan dilalui untuk bergabung dalam barisan longmarch. (tk/rol)