Soroti Ujian Bikin SIM di Indonesia, Kapolri Akui Susah: Kalau Lolos Pasti jadi Pemain Sirkus

eramuslim.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengakui bahwa tes atau ujian yang harus dilalui oleh pemohon SIM baik untuk kendaraan motor maupun mobil di Indonesia sangatlah rumit. Saking rumitnya, dia yakin bahwa hanya sedikit orang yang dapat melewatinya.

Andai kata lolos, pemohon itu berarti begitu lihai bak pemain sirkus.

“Saya kira kalau saya uji dengan tes ini, yang lulus paling 20. Bener enggak? Enggak percaya? Kalian langsung saya bawa ke Daan Mogot, langsung saya uji. Karena kalau yang lolos dari situ, nanti pasti bisa jadi pemain sirkus,” kelakar Jenderal Sigit saat pidato dikutip lewat channel youtube Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Rabu (21/6).

Masyarakat Ngeluh Sulitnya Buat SIM

Dia mengaku sering mendapatkan laporan dari masyarakat bagaimana sulit dan buruknya pelayanan yang didapat ketika membuat SIM.

Itu sebabnya, kata dia, persoalan pembuatan SIM sedang menjadi perhatian khusus pihaknya. Polri ingin mengubah proses tersebut dengan mekanisme yang lebih baik.

Sigit berharap jajarannya melakukan evaluasi agar tes ujian mendapatkan SIM lebih mudah. Sebab menurutnya, tujuan akhir dari seseorang memiliki SIM adalah sebagai bukti pemahaman masyarakat.

“Bagaimana dia menghargai keselamatan para pengguna jalan dan gimana dia memiliki keterampilan saat mengendarai kendaraannya,” ujarnya.

Dia memerintahkan Kadiv TIK Irjen Slamet Uliandi, Asops Kapolri Irjen Agung Setya, dan Kakorlantas Irjen Firman Shantyabudi untuk memperbaiki sistem pembuatan SIM. Utamanya mengedepankan sisi digitalisasi dan evaluasi praktek yang ada selama ini.

“Saya minta Kakorlantas tolong untuk lakukan perbaikan, yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak yang melewati zig zag itu sesuai atau tidak. Kalau sudah tidak relevan tolong diperbaiki,” kata Sigit menegaskan.

 

(Sumber: Merdeka)

Beri Komentar