Syahganda Naingggolan: “What is To Be Done”, Catatan Atas Pidato Prabowo

Tentu konsekwensinya adalah persekusi dan kriminalisasi terhadap oposisi tidak diperlukan, seperti yang sekarang ini terjadi. Intelijen negara tidak diperlukan untuk memata2i lawan politik. Aparatur negara lainnya juga tidak perlu dikerahkan menjatuhkan musuh2 politik.

What is to be done

Ketiga pikiran substansial di atas tentunya memerlukan kerja keras negara dan rakyat semuanya. Meski Prabowo menekankan peranan negara, namun besarnya keingingan yang harus diwujudkan, membutuhkan kesadaran rakyat yang kuat untuk berbenah.

Di sisi inilah sebenarnya Prabowo harus memastikan “What is to be done” dan sekaligus “what has to be done”. Karena, apa yang diinginkan Prabowo adalah sebuah revolusi kebudayaan. Sebuah ” great leap forward”.

Prabowo harus membangun kontrak2 sosial dengan kekuatan rakyat seperti kekuatan Habib Rizieq, kekuatan ormas2, kekuatan kampus dan mahasiswa, kekuatan rakyat lainnya untuk  bekerja siang malam tanpa pamrih.

Jika Prabowo bersandar hanyapada kekuatan birokrasi yang ada, bersandar pada kaum borjuis lokal, bersandar pada “pelacur2 intelektual”, bersandar pada “kaum penjilat”, bersandar pada pemburu jabatan, bersandar pada kaum neoliberal, cita2 Prabowo akan kandas tak bermakna. Strategi dorongan besar haruslah strategi membangun kekuatan rakyat secara sugguh2. Rakyat yang produktif, bekerja siang malam menghidupkan pabrik2, memakmurkan tanah2 pertanian, membangun kapal2 ikan dlsb.

Kemenangan Prabowo haruslah menjadi kemenangan rakyat. Kemenangan Prabowo haruslah menjadi revolusi rakyat jelata. Ini ada spirit yang ditunggu, sehingga energi besar yang datang bersifat resultante kekuatan rakyat. Dan kekuasaan Prabowo adalah kekuasaan rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Sambil ikhtiar menyongsong revolusi rakyat, ikhtiar terus dilakukan dengan doa kepada Allah SWT, agar kemenangan tercapai. Dan perjuangan Prabowo bersama rakyat diridhoi Nya. (kl/tsc)

Penulis: Dr. Syahganda Nainggolan, Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle.